PIKIRAN RAKYAT - Ganjar Pranowo menggandeng Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya. Diumumkan pada Rabu, 18 Oktober 2023, nama Menko Polhukam itu disampaikan langsung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Jauh sebelum Ganjar, Anies Baswedan lebih dulu mengumumkan bakal cawapresnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kini, tinggal Prabowo Subianto, bakal calon presiden (capres) yang belum mengumumkan sosok pendampingnya pada Pilpres 2024.
Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyarankan, Prabowo Subianto meminang cawapres tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
"Jika Prabowo tidak menggandeng tokoh Nahdliyin (warga NU), maka mesin pencapresan Prabowo akan kerepotan untuk mengonsolidasikan basis jaringan Nahdliyin untuk berpihak kepadanya," kata dia di Jakarta, Rabu.
Majunya Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar Pranowo, menurut dia, akan berdampak pada potensi fragmentasi basis kekuatan politik NU. Sehingga, hal tersebut berpeluang mengganjal target PKB yang hendak mengonsolidasikan basis pemilih NU mendukung Anies Baswedan-Cak Imin.
Kendati demikian, dalam survei Poltracking Indonesia periode 25 September 2023 sampai 1 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo mendominasi pemilih dari kalangan Nahdliyin di Jawa Timur. Prabowo ada di peringkat pertama dengan perolehan 41,7 persen, Ganjar Pranowo 37,5 persen, dan Anies Baswedan 14,6 persen.
Sosok tak asing
Megawati berujar, Mahfud MD merupakan sosok yang tak asing baginya, sehingga sangat bisa mengerti dengan jalan dan cara berpikir Menko Polhukam itu. Ketua Umum PDIP itu mengatakan, Mahfud MD merupakan sosok dengan pengalaman yang lengkap di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik.
Baca Juga: Pendaki Wajib Tahu, Hal-Hal Kecil akan Berakibat Fatal di Alam Bebas