kievskiy.org

Pertumbuhan Penduduk Terkendali di Angka 2,1, BKKBN: Dukungan Berbagai Pihak

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan John Hopkins Centre for Communication Program.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan John Hopkins Centre for Communication Program. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Program Keluarga Berencana (KB) yang digelar sejak puluhan tahun lalu terbukti berhasil mengendalikan pertumbuhan penduduk tanah air secara seimbang. Salah satu indikatornya yakni kampanye dua anak cukup yang hampir seluruh keluarga telah menerapkannya

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merilis angka tingkat kesuburan atau Total Fertility Rate (TFR) yang berangsur turun. Pada medio 1970-an, angka TFR di Indonesia mencapai 5,6. Sedangkan pada 2022 lalu telah turun menjadi 2,1.

"Angka ini menunjukkan pada 1970-an, satu perempuan Indonesia melahirkan 6 anak, dan melalui program KB, satu perempuan kini melahirkan hanya dua anak, sehingga penduduk tumbuh seimbang yang berdampak kepada meningkatnya pelayanan umum, seperti kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.

Seperti diketahui, BKKBN merupakan lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Baca Juga: Kepala BKKBN Mengusulkan Stunting Jadi Materi Debat Pemilu 2024

Selain itu, BKKBN juga ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Kendati demikian, kata Hasto, keberhasilan program KB ini tidak bisa lepas dari dukungan berbagai pihak kepada BKKBN . Salah satunya adalah John Hopkins University melalui John Hopkins Centre for Communication Program (JHCCP) yang telah bekerja sama selama 37 tahun dengan BKKBN dalam pelaksanaan program KB.

“Kerja sama ini berkontribusi pada pengetahuan, resources dan pengalaman, dimulai dengan kampanye kondom, suami siaga dan lain sebagainya. Pada 2016-2018 kerja sama, saya merasakan waktu kampanye kondom, itu saya rasakan manfaatnya di lapangan. Kami mengucapkan terima kasih sebesarnya, luar biasa menyukseskan program ini,” kata Hasto dalam acara Serah Terima dan Kesinambungan Program Sustaining Gains untuk Mendukung Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB antara JHCCP dengan BKKBN.

Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto mengatakan, selama tujuh tahun terakhir BKKBN dan JHCCP berupaya untuk dapat meningkatkan kinerja program KB di Indonesia dengan program “Pilihanku”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat