kievskiy.org

Jawaban Gibran Rakabuming Soal Isu Keluar dari PDIP Usai Diusung Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Gibran Rakabuming Raka.
Gibran Rakabuming Raka. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT – Gibran Rakabuming Raka santer diisukan akan merapat ke Partai Golkar usai ditetapkan sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Calon Presiden (Capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto pada Minggu malam, 22 Oktober 2023.

Wali Kota Solo itu menanggapi pertanyaan seputar statusnya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dengan sikap yang santai. Ia menyatakan bahwa pernyataan resmi tentang statusnya sebagai kader partai harus datang dari pimpinan partai.

"Soal itu, biar pimpinan saja yang berikan pernyataan, terima kasih," kata Gibran dalam sebuah pernyataan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada hari Senin.

Gibran, putra sulung dari Presiden Joko Widodo, tampak enggan memberikan detail lebih lanjut mengenai statusnya di PDI Perjuangan. Meskipun demikian, ia mengonfirmasi bahwa ia telah bertemu dengan pengurus partai pekan lalu. Bahkan, Gibran juga sudah bertemu dengan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) dari Koalisi Indonesia Maju, Ganjar Pranowo.

"Sudah ketemu dengan Pak Arsjad juga," tambahnya.

Baca Juga: Usai Pilih Gibran Rakabuming, Prabowo Subianto Minta Waktu Bertemu Megawati

Mengenai ucapan selamat yang diberikan oleh bakal calon presiden dari PDI Perjuangan dan koalisinya, Ganjar Pranowo, Gibran mengucapkan terima kasih. Ia menegaskan bahwa ia akan bersaing secara adil dalam Pemilihan Presiden 2024.

Terkait keraguan beberapa pihak yang meragukan kelayakannya sebagai bakal cawapres, Gibran menyerahkan penilaian tersebut sepenuhnya kepada masyarakat.

"Iya, pasti. Monggo, biar warga yang menilai," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surakarta, F. X. Hadi Rudyatmo, menyatakan bahwa seorang kader yang telah diumumkan sebagai kader partai lain secara otomatis dianggap telah keluar dari partai. Rudyatmo menjelaskan, "Ya, otomatis, tho. Kalau sudah dari partai A ke partai B, berarti anggota partai B. (Status di) Partai A-nya tergantung beliau sendiri."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat