PIKIRAN RAKYAT – Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi langkah Mahkamah Konstitusi yang membentuk Majelis Kehormatan untuk menangani laporan dugaan pelanggaran kode etik di lembaga tersebut. Sebanyak tiga tokoh dilantik untuk menjadi anggota Majelis Kehormatan MK (MKMK) pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Hakim Konstitusi, Enny Nurbaningsih menyebutkan MKMK dibentuk agar bisa segera memutus laporan soal dugaan pelanggaran kode etik. Sehingga para hakim bisa bekerja tanpa adanya kecurigaan dari masyarakat.
Namun Rocky Gerung menilai pilar utama Mahkamah Konstitusi sudah hancur, sejak dikabulkannya gugatan soal batas usia capres-cawapres peserta Pemilu. Keputusan Anwar Usman untuk mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres justru menguntungkan keponakannya sendiri, Gibran Rakabuming Raka.
“Sebetulnya MKMK bukan dibentuk, tapi yang membentuk itu harus mengundurkan diri, gak ada kehormatan di situ. Dari awal ada kecurangan, ada pengendalian,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Organisasi Sayap Partai Golkar Kosgoro 1957 Diminta Menangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024
“Kehormatan itu sudah harus dijaga sejak awal. Ini semacam artefak dari demokrasi Indonesia. Pilar-pilar Mahkamah Konstitusi itu sudah hancur,” katanya menambahkan.
Pengamat politik itu bahkan mengusulkan dua hakim konstitusi yang tak menyetujui putusan Anwar Usman, untuk mundur dari lembaga tersebut. Rocky menilai MK sudah tidak bisa tertolong meski dibentuk Majelis Kehormatan.
“Gak ada lagi gunanya bikin Majelis Kehormatan. Kalau mau lakukan tindakan koreksi ini, orang-orang kayak bu Enny sama Saldi Isra mundur aja. Orang sudah membusuk kok mau dimudahkan lagi,” ucap Rocky Gerung, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, 24 Oktober 2023.
Anwas Usman lantik anggota MKMK
Pada Selasa, 24 Oktober 2023, Anwar Usman melantik tiga orang anggota MKMK. Adapun ketiganya adalah Jimly Asshiddiqie dari unsur tokoh masyarakat, Bintan R. Saragih dari unsur akademisi di bidang hukum, dan Wahiduddin Adams dari unsur hakim konstitusi.