kievskiy.org

Cara Cek Berita Valid dalam Black Campaign Saat Pemilu Semakin Dekat

Ilustrasi sosialisasi setop black campaign atau kampanye hitam.
Ilustrasi sosialisasi setop black campaign atau kampanye hitam. /Antara/Pradita Utama

b

PIKIRAN RAKYAT - Hoaks dalam black campaign merupakan gabungan dua konsep yang merujuk kepada penggunaan informasi palsu atau manipulasi informasi untuk merusak reputasi seseorang, atau sekelompok dalam konteks black campaign.

Black campaign dinilai sangat berbahaya, di antaranya dapat merusak reputasi individu, maupun organisasi. Selain itu, penyebaran hoaks dan black campaign bisa memicu perpecahan dan polarisasi dalam masyarakat karena informasi palsu yang seringkali digunakan untuk memanipulasi pandangan masyarakat.

Berdasarkan penelitian pada Pilpres 2019 yang dilakukan Sosiawan dan Rudi Wibowo dalam Jurnal Ilmu Komunikasi 'Kontestasi Berita Hoax Pemilu Presiden Tahun 2019 di Media Daring dan Media Sosial', hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas berita hoaks memiliki konten yang merujuk pada tindakan provokasi (45%) dan propaganda (40%), sedangkan yang lainnya berupa kritikan.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membentuk Tim Analis dan Identifikasi Situs (AIS) untuk melakukan pemantauan penyebaran hoaks di Indonesia. Hasilnya, Tim AIS Kominfo menemukan 3.356 hoaks yang tersebar selama periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan Pemilu 2019 sangat rentan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan kemungkinan terjadi penyebaran hoax terjadi pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Jokowi Pakai Batik Sederhana, Kala 3 Bacapres Kenakan Baju Motif Parang Khas Bangsawan Kerajaan

Apa Saja yang Termasuk Black Campaign?

Dalam dunia politik, kampanye hitam (black campaign) dapat mencakup sejumlah taktik yang bertujuan untuk merusak reputasi lawan politik atau partai politik lain. Beberapa bentuk kampanye hitam dalam politik meliputi:

  1. Penyebaran hoaks dan Berita Palsu: Menyebarluaskan informasi palsu, hoaks, atau berita palsu dengan tujuan merusak reputasi lawan politik. Hoaks ini mungkin berupa tuduhan palsu, skandal palsu, atau klaim negatif.
  2. Serangan Personal: Melancarkan serangan terhadap karakter atau kehidupan pribadi lawan politik. Ini bisa mencakup pengungkapan informasi pribadi yang seharusnya tidak relevan dengan urusan politik.
  3. Pencemaran Karakter: Mencoba menciptakan citra negatif seputar lawan politik dengan menyebarkan cerita-cerita atau informasi yang merusak reputasinya.
  4. Serangan melalui Iklan Kampanye: Menggunakan iklan kampanye untuk menyerang lawan politik dengan klaim negatif atau berlebihan. Iklan semacam itu sering disiarkan di media massa.
  5. Serangan dengan Mengaitkan Lawan Politik dengan Isu Kontroversial: Mencoba mengaitkan lawan politik dengan isu-isu yang kontroversial atau tidak populer untuk merusak citra mereka.
  6. Serangan dengan Mendukung Lawan Pesimis: Mencoba menciptakan pesimisme atau ketidakpercayaan terhadap lawan politik dengan menyebarkan berita buruk tentang mereka.
  7. Penyebaran Klaim Negatif di Media Sosial: Penggunaan media sosial untuk menyebarluaskan klaim negatif dan serangan terhadap lawan politik. Ini dapat mencakup kampanye berbayar atau penyebaran informasi palsu secara luas.
  8. Serangan dengan Pencurian Data atau Dokumen: Dalam beberapa kasus, data atau dokumen pribadi atau rahasia dapat dicuri dan digunakan untuk merusak lawan politik dengan mengekspos informasi rahasia.

Kampanye hitam dalam politik seringkali dianggap tidak etis dan dapat merusak proses demokratis dengan menciptakan ketidakpercayaan terhadap calon atau partai politik. Beberapa negara memiliki regulasi yang melarang taktik-taktik semacam ini, sementara yang lain mungkin memiliki hukuman hukum untuk praktik-praktik yang merugikan reputasi lawan politik. Penting untuk memahami konsekuensi hukum dan etika yang terlibat dalam penggunaan strategi kampanye hitam dalam politik.

Baca Juga: 10 Tips Tentukan Kostum dan Dekorasi yang Aman bagi Anak saat Rayakan Halloween 2023

Bagaimana Cara Membedakan Hoax dan Berita Valid dalam Black Campaign?

Membedakan antara hoaks dan berita valid dalam konteks kampanye politik dapat menjadi tugas yang menantang, terutama karena pihak-pihak yang terlibat dalam kampanye hitam mungkin berusaha menyembunyikan informasi atau menyebarluaskan informasi palsu. Namun, ada beberapa langkah yang dapat membantu Anda membedakan keduanya:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat