/photo/2020/08/27/460244819.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan situasi darurat pandemi Covid-19 yang ada di Ibukota.
Dalam pemberitahuan yang dilakukan oleh Anies Baswedan pada Rabu, 9 September 2020 kemarin, ia menjelaskan akan memberlakukan kembali kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah DKI Jakarta.
Hal ini demi melakukan pengontrolan terhadap kondisi Covid-19 yang tidak kunjung membaik.
Baca Juga: Kisah di Balik Hari Radio Nasional 11 September, Berawal dari Minimnya Informasi hingga Lahirnya RRI
"Maka dengan melihat adanya situasi darurat seperti ini, tidak ada pilihan bagi Jakarta kecuali menarik rem darurat sesegera mungkin. Yang itu artinya kita terpaksa menerapkan kembali PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu," jelasnya seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya.
Ada beberapa alasan yang melandasi Anies menarik rem darurat penyebaran Covid-19 yang ada di Jakarta.
Baca Juga: Terima BLT Gaji Bisa Berujung Hukum, Hati-hati Buat yang Enggan Kembalikan Meski Merasa Tak Berhak
Salah satunya dikarenakan kekhawatirannya terhadap penuhnya fasilitas untuk merawat para pasien pandemi Covid-19.
Dari data yang ditujukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu kemarin, terlihat bahwa jumlah ruangan dan tempat tidur pasien isolasi pandemi Covid-19 di Jakarta akan segera habis.
"Hanya perlu 10 hari kedepan (17 September 2020) untuk mencapai tempat tidur isolasi terisi penuh (4053).