kievskiy.org

Anwar Usman Dinilai Terlalu Ngeyel Sejak Jadi Ipar Jokowi, Tutup Kuping Saat Diminta Mundur

Ilustrasi politik dinasti mencakup Presiden Jokowi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, dan Ketua MK Anwar Usman.
Ilustrasi politik dinasti mencakup Presiden Jokowi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, dan Ketua MK Anwar Usman. /Instagram @bemuns Instagram @bemuns

PIKIRAN RAKYAT – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dinilai berpolemik sejak dirinya menjadi ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan sejumlah pengamat menilai ipar Jokowi terlalu ngeyel dan enggan menerima masukan dari pihak lain.

Bivitri Susanti, akademisi dan peneliti hukum, mengaku sudah meminta Anwar Usman mundur dari jabatan Ketua MK sejak menikah dengan adik Jokowi. Pengamat hukum itu menilai Anwar Usman telah melanggar Undang-Undang Dasar (UUD) karena tak segera mundur.

Para pengamat mengkhawatirkan adanya kepentingan politik jika Anwar Usman tetap menjadi Ketua MK. Namun saat mengajukan protes kepada Anwar Usman, pernyataan para pengamat itu dibantah langsung oleh Anwar Usman.

"Jadi waktu itu saya bersama teman-teman sudah mempeributkan adanya potensi benturan kepentingan. Kalau hakim benar-benar gak boleh bertemu dengan pihak berperkara,” ujar Bivitri Susanti.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Gaza: Lebih dari 10.000 Orang Tewas, 4.104 di Antaranya Anak-anak

"Waktu itu kami ributkan, karena tidak ada tempat melapor, jadi bingung juga. Dan waktu itu Pak Anwar Usman bilang 'kami tidak mengadili perkara konkrit, dan hanya berdasarkan undang-undang'” kata Bivitri sambil menirukan pernyataan Anwar Usman.

Saat diminta mundur dari jabatan Ketua MK, Anwar Usman merasa marah karena menilai dilarang menikah, dan memilih tutup kuping dari saran para pengamat. Bivitri pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak menentang pernikahan Ketua MK, namun meminta Anwar mundur dari jabatannya.

“Dan sekarang bener, menurut UUD 1945, yang membuat undang-undang itu pemerintah dan DPR, jadi sebutannya Presiden dan DPR. Jadi ketika seorang hakim menikah dengan keluarga presiden, pasti akan muncul conflict of interest. Tapi dia menolak mundur, dan bilang 'ini kan gak bisa dihalangi, orang mau menikah'" ujar Bivitri.

“Waktu itu saya bilang 'loh pak, kami tidak menghalangi Anda menikah, tapi mohon mundur karena ini ada potensi benturan kepentingan' tapi gak mau, akhirnya terjadilah seperti ini,” katanya menambahkan, dikutip dari YouTube Rhenald Kasali, 7 November 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat