kievskiy.org

Ribuan Caleg Harus Antisipasi Gejala Kecemasan sampai Skizofrenia Saat Hadapi Kekalahan

Ilustrasi gangguan kecemasan. Ribuan caleg harus antisipasi gejala kecemasan sampai skizofrenia saat hadapi kekalahan.
Ilustrasi gangguan kecemasan. Ribuan caleg harus antisipasi gejala kecemasan sampai skizofrenia saat hadapi kekalahan. /Pixabay/StockSnap Pixabay/StockSnap

PIKIRAN RAKYAT - Tahapan pemilihan umum legislatif (pileg) sudah sampai ke penetapan Daftar Calon Tetap (DCT). Ada ribuan calon anggota legislatif (caleg) yang akan bersaing hanya untuk beberapa ratus kursi di wilayah masing-masing. Ribuan pun harus bersiap dengan kekalahan dan mewaspadai potensi gangguan kesehatan mental apabila tidak siap menerima kekalahan.

Di tingkat nasional, ada 9.917 caleg yang akan memperebutkan 580 kursi DPR RI. Di Provinsi Jawa Barat yang pemilihnya paling banyak se-Indonesia, akan ada 1.849 caleg yang memperebutkan 120 kursi di DPRD Jabar. Belum lagi total ribuan di semua provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

Dalam seleksi melalui suara rakyat pemilih itu, ribuan caleg nantinya akan menerima kabar kekalahan atau tidak berhasil terpilih dalam pileg. Padahal, sistem proporsional terbuka membuat para caleg sudah menggelontorkan sejumlah dana untuk kampanye pribadinya.

"Ketika seorang caleg mendapat kabar buruk, hal itu akan menimbulkan reaksi emosional yang tiba-tiba dan sangat kuat. Semakin pribadi berita tersebut memengaruhi dirinya, maka emosinya akan semakin kuat," kata psikoterapis Dono Baswardono, di Bandung, Selasa, 7 November 2023.

Baca Juga: Tips Menentukan Pilihan Capres, Cawapres, dan Caleg di Pemilu 2024 untuk Generasi Z

Berita buruk ini akan meningkatkan stres yang berkontribusi pada peningkatan kadar hormon stres kortisol dan epinephrine dalam tubuh. Selanjutnya, kondisi itu akan menimbulkan gejala-gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD). Misalnya, depresi, kesepian dan keputusasaan, atau rasa tidak berdaya.

Dono mengatakan, gejala pertama yang biasa muncul adalah pikiran mereka mulai berpacu ke beberapa skenario terburuk yang akan dialaminya. Kecemasan dan ketakutan ini bisa membesar bagai bola salju dalam tempo hanya beberapa detik.

Kecemasan yang berlebihan ini dapat memicu serangan panik, dengan gejala-gejala yang khas. Di antaranya jantung berdebar kencang, berkeringat, panas dingin, gemetaran, sulit bernapas, rasa lemah yang luar biasa atau pusing, tangan terasa geli atau mati rasa, dan nyeri dada.

Selain itu, ada tanda-tanda awal stres atau depresi yang harus diwaspadai, antara lain merasa sedih, kecewa atau putus asa yang berkepanjangan. Lalu, orang tersebut mengalami kelelahan yang parah, energi rendah atau sangat tidak bersemangat, dan/atau gangguan tidur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat