kievskiy.org

Hasto Bandingkan Jokowi dengan Risma: Beliau Tak Berpikir Penggantinya Harus Orang yang Bisa Dia Kontrol

Presiden Jokowi didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan Kunjungan Kerja di Kota Surakarta, Jawa Tengah dalam rangka menyalurkan Bantuan Sosial, BLT Minyak Goreng, serta Bantuan ATENSI Kemensos, bertempat di  beberapa pasar tradisional, yakni Pasar Mojosongo, Pasar Gading, Pasar Gede dan
Presiden Jokowi didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan Kunjungan Kerja di Kota Surakarta, Jawa Tengah dalam rangka menyalurkan Bantuan Sosial, BLT Minyak Goreng, serta Bantuan ATENSI Kemensos, bertempat di beberapa pasar tradisional, yakni Pasar Mojosongo, Pasar Gading, Pasar Gede dan /Kemensos

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto membandingkan sosok Jokowi dengan pemimpin lain yang 'diciptakan' PDIP. Salah satunya adalah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Meski sedih ditinggalkan Jokowi dan keluarganya, dia menekankan bahwa yang terpenting pada saat ini adalah bagaimana seluruh cita-cita bangsa yang dibangun dengan tumpahan darah dan air mata serta peristiwa-peristiwa heroik terus bergelora.

"Tidak boleh yang namanya kekuasaan kemudian diselewengkan hanya karena suatu ambisi, seorang pemimpin punya tugas mempersiapkan siapapun yang menjadi calon penggantinya," ucap Hasto Kristiyanto, Kamis 9 November 2023.

Baca Juga: Partai Politik Tertua dan Termuda di Indonesia, Ini Daftarnya

Sebagai contoh, dia menyinggung bagaimana Tri Rismaharini yang kini menjadi Menteri Sosial (Mensos) menjadikan Eri Cahyadi sebagai penggantinya untuk memimpin Surabaya. Menurutnya, Risma tidak berpikir bahwa penggantinya harus orang yang bisa dikontrol.

"Bu Risma kita lihat, beliau enggak berpikir bahwa penggantinya harus seorang yang bisa dia kontrol. Bu Risma menyiapkan Eri Cahyadi dari bawah, yang memahami seluruh falsafah kepemimpinan untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota yang hijau," kata Hasto Kristiyanto.

"Jadi legasi yang terpenting adalah kesinambungan itu, sehingga Surabaya menjadi ikon, tidak hanya Kota Pahlawan, kota perjuangan, tetapi juga sekarang menjadi kota yang begitu nyaman dengan ruang-ruang publik. Ini kan sebagai contoh-contoh mutiara-mutiara demokrasi yang hidup melalui pelaksanaan Pilkada secara langsung, begitu banyak," tuturnya menambahkan.

Menangis PDIP Ditinggalkan Jokowi

Air mata Hasto Kristiyanto tak terbendung kala menceritakan bagaimana Presiden Jokowi meninggalkan partai yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP itu menyingung bagaimana di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partainya berhasil membawa Jokowi memenangkan Pilkada Solo, Pilgub Jakarta, hingga Pilpres selama 2 periode.

Baca Juga: Relawan: Gibran Rakabuming Harapan Baru bagi Anak Muda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat