kievskiy.org

DPR: Pendidikan Islam di Pesantren Harus Bertransformasi Sesuai Keadaan Zaman

Tubagus Ace Hasan Syadzily saat bertemu dengan ratusan penyuluh agama Islam di RM Riung Panyaungan, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Tubagus Ace Hasan Syadzily saat bertemu dengan ratusan penyuluh agama Islam di RM Riung Panyaungan, Banjaran, Kabupaten Bandung. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, pendidikan Islam harus mampu bertransformasi mengikuti zaman supaya bisa mempersiapkan umat menghadapi berbagai tantangan yang terjadi saat ini dan yang akan datang.

Demikian disampaikan Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, saat bertemu dengan ratusan penyuluh agama Islam di RM Riung Panyaungan, Banjaran, Kabupaten Bandung.

“Pendidikan Islam harus mampu mempersiapkan umat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Sebab itu pendidikan Islam harus bertransformasi dengan zaman, dan para penyuluh memegang peran penting dalam proses transformasi itu,” katanya pada Minggu, 12 November 2023.

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat itu mengajak para penyuluh agama Islam bisa memastikan pendidikan Islam bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman yang begitu cepat. Sehingga pendidikan Islam makin maju dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kekinian.

Baca Juga: Dana Abadi Pesantren Hanya Sedikit Terserap, Sebagian Besar Masih ‘Parkir’ di Kemenkeu

“Kita harus memegang prinsip al-muhafadzatu ala qodimi sholih, wal akhdzu bil jadidil ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik). Sehingga walaupun kita berpondasi pada nilai agama, tapi mampu bertransformasi dengan perkembangan zaman,” kata Ace.

Selaku pimpinan di Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan agama, Ace pun berjanji akan terus mendorong lahirnya berbagai regulasi yang mendukung transformasi pendidikan Islam tersebut. Seperti Undang-Undang Pesantren pada 2019.

“Sebagai alumni pesantren, tentu saja saya memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan pendidikan pesantren supaya bisa makin maju. Ini semuanya dibahas di Komisi VIII DPR RI, bukan di Komisi lain sehingga tidak perlu ada yang ngaku-ngaku,” ujarnya.

Alumni Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya itu berharap kehadiran para penyuluh agama Islam bisa menjadi jembatan bagi terwujudnya kemajuan pendidikan Islam termasuk di pesantren tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat