/photo/2023/10/26/1122345900.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyarankan pemeriksaan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri dilakukan di Polda Metro Jaya saja. Sebab, jika pemeriksaan Firli digelar di Bareskrim, rentan memicu kesan diistimewakan.
Koordinator MAKI Boyamin Saiman juga menyoroti sikap Firli yang dua kali menghindari wartawan usai diperiksa penyidik terkait dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Usai memenuhi panggilan pertama, Firli masuk dan keluar ruang pemeriksaan dari pintu yang tidak bisa diakses oleh wartawan. Kemudian dalam pemeriksaan kedua, keberadaannya terendus wartawan hingga dia seolah sembunyi di kursi belakang mobil sambil menutupi wajahnya dengan tas dan masker.
Menurut Boyamin, seolah ada perlakukan istimewa saat Firli diperiksa di Bareskrim. Sebab, sudah dua kali dia mangkir hingga meminta penyidik menjadwalkan ulang pemeriksaannya.
Boyamin khawatir, Polri dituding mengistimewakan Firli karena alasan-alasan tersebut.
“Ini nanti tuduhannya Polri mengistimewakan Pak Firli, padahal setahu saya itu polisi tidak mengistimewakan Pak Filri. Buktinya kemarin pun dalam posisi akhirnya bisa diendus wartawan jadi tidak ada perlakuan istimewa dari Polri,” katanya.
Sudah sepatutnya, kata Boyamin, Firli sebagai pimpinan KPK memberikan contoh yang baik dengan menghormati hukum dan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya kepada publik melalui media.
“Ini yang semestinya dilakukan oleh Pak Firli jadi persamaan hukum saja. Dan Pak Firli ternyata meminta pada posisi yang sama hukum karena dikejar-kejar wartawan mestinya ya menemui dan melakukan klarifikasi atau apapun namanya,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat, 17 November 2023.
Jika pemeriksaan dilakukan di Polda Metro Jaya, maka Firli bisa menepis kesan perlakuan istimewa di meskipun dia seorang pensiunan komisaris jenderal polisi bintang tiga.