kievskiy.org

Aktifkan Lagi Ribuan Ranjang Karantina Covid-19, Ganjar Pranowo: Lebih Baik Dikosongkan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap ribuan bed di lokasi-lokasi karantina tidak penuh jika PSBB Jakarta dilangsungkan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap ribuan bed di lokasi-lokasi karantina tidak penuh jika PSBB Jakarta dilangsungkan. /Pikiran-rakyat.com/Eviyanti

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mengaktifkan lokasi-lokasi karantina, mengantisipasi kemungkinan terjadinya ledakan kasus corona.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dari total 3.343 ranjang isolasi yang tersedia saat ini sudah 1.355 ranjang yang terpakai.

Orang nomor satu di Jateng sudah memastikan ketersediaan bed isolasi rumah sakit di wilayahnya cukup digunakan untuk merawat pasien COVID-19. Setidaknya, baru terpakai 40,5 persen dari kapasitas yang ada.

Baca Juga: Duet dengan Rhoma Irama dalam ‘Cuma Kamu’ Versi Baru, Via Vallen Mewujudkan Mimpi Ayahnya

"Sejumlah lokasi isolasi sudah kami persiapkan. Kesiapan Pemprov 3.343 bed  namun hingga 10 September 2020, pukul 08.00 WIB, yang sudah terpakai 1.355 bed," kata Ganjar Sabtu, 12 September 2020 malam.

Menurutnya tempat untuk rencana karantina jika terjadi kenaikan pasien positif corona, diantaranya adalah Asrama Haji  Donohudan Solo,  belum terpakai.

Bank Jateng lama yang ada di (kawasan) Kota Lama itu juga sudah dipersiapkan untuk lokasi karantina. 

Baca Juga: Akui Sulit Kentut, Robby Purba Dilarikan ke Dokter hingga Rela Rogoh Kocek hingga Jutaan Rupiah

Di sisi lain, lanjut Ganjar, pihaknya juga menyiagakan Rumah Sakit Bung Karno Solo untuk jadi tempat khusus perawatan pasien COVID-19 di Jateng.

“Termasuk kalau rumah sakitnya kurang kami nyiapin RS Bung Karno Solo, itu mau kita khususkan. Tapi sampai hari ini juga belum dan itu masih standby masih kosong, sebenarnya kita lebih banyak siaga,” ujarnya.

Namun, Ganjar tak berharap kekosongan tempat isolasi maupun bed okupansi yang masih tersedia itu sampai penuh. Hal ini, kata Ganjar, tidak serta merta jadi alasan untuk melonggarkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Rombongan Velox BIN Datangi Kantor KONI Bandung, Ini Agenda yang Dibahas Termasuk Satpam

“Itu tidak berarti kita harus tidak disiplin lho, jangan lho, jangan sampai kita tidak disiplin. Mentang-mentang masih ada, terus mau dipenuhi, lebih baik dikosongkan,” tegasnya.

Ganjar berharap, upaya pengosongan ini juga dapat dilakukan bersama-sama. Salah satunya dengan penegakan hukum yang telah dimulainya sejak 25 Agustus lalu.

“Ketika kita sudah bisa mengontrol diri dengan jaga jarak protokolnya diikuti, itulah sebenarnya adaptasi kebiasaan barunya sudah jalan. Maka sebenarnya kita tinggal melakukan improvement-lah, perbaikan dikit lagi dengan mencari cara untuk kontrol. Sekarang yang dibutuhkan apa? Patroli,” tegas Ganjar.

Baca Juga: Meradang Prancis Ikut Campur di Konflik Laut Mediterania, Erdogan: Jangan Main-main dengan Turki!

Sementara kasus Covid 19 berdasarkan data Dinas Kesehatan  Jateng, pada Sabtu pada pukul 12.00 WIB siang ini terkonfirmasi
17.729 orang

Sedangkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Corona yang dirawat yakni 2.856, kasus terkonfirmasi Corona yang sembuh 13.220, dan kasus terkonfirmasi Corona yang meninggal 1.653.

Jika dibandingkan dengan data kemarin maka jumlah kasus terkonfirmasi positif Corona di Jateng bertambah 174. Sedangkan kasus terkonfirmasi Corona yang dirawat bertambah 6, kasus terkonfirmasi Corona yang sembuh bertambah 149, dan kasus Corona yang meninggal bertambah 19.

Baca Juga: Tanggapi PSBB Jakarta, Hasto Kristiyanto Minta Kader PDIP Tak Asal Ambil Keputusan demi Pencitraan

Selain itu, Pemprov Jateng juga mengungkap data suspek Corona saat ini mencapai 1.637 dan probabel 1.125. Bila dibandingkan dengan data kemarin maka jumlah kasus suspek Corona di Jateng berkurang 4 dan jumlah probabel bertambah 21.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat