PIKIRAN RAKYAT - Ada yang menarik dari kampanye hari pertama calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada hari ini, Selasa, 28 November 2023. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tiba-tiba mendapatkan uang receh dari warga setempat sebagai bentuk dukungan agar Anies Baswedan bisa berjuang untuk mewujudkan harapan masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta Utara.
Momen itu terjadi usai Anies Baswedan menyampaikan visi dan misinya di hadapan warga setempat. Sumbangan uang itu diberikan oleh Ketua Panitia Kampanye Perdana di wilayah tersebut, yakni Margono kepada Tim Nasional AMIN, yang juga disaksikan oleh Anies Baswedan.
"Ini kami berikan sebagai bentuk partisipasi masyarakat mendukung bapak menjadi presiden," kata Margono, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 28 November 2023.
Sejumlah uang itu didominasi dengan pecahan uang kertas senilai Rp2 ribu, Rp5 ribu, dan Rp10 ribu. Anies Baswedan yang melihat hal itu pun langsung berterima kasih atas dukungan warga.
Baca Juga: Capres Paling 'Tajir', Prabowo Subianto Sumbang Rp5 Miliar untuk Palestina
"Saya mohon doanya pada semua, perjalanan ini adalah perjalanan panjang, nanti pada 14 Februari 2024 bangsa Indonesia punya kesempatan menentukan arah baru. Saat itu hanya lima jam mulai dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang. Lima jam itulah rakyat Indonesia menentukan nasibnya lima tahun ke depan," ujarnya.
Anies Baswedan Dapat Selendang
Tak hanya uang, warga di Kelurahan Tugu Selatan juga memberikan selendang berwarna ungu kepada Anies Baswedan. Setelah menerima selendang itu, Anies Baswedan pun menyatakan siap mewujudkan harapan masyarakat untuk perubahan yang lebih baik.
Ia pun menilai bahwa selendang itu menjadi simbol untuk menggendong harapan masyarakat.
"Ini selendang kedua yang saya terima dari warga sini selain saat Pilkada DKI Jakarta dahulu. Sekarang saya dikasih selendang lagi dan Insya Allah untuk menggendong anak-anak Indonesia agar tidak putus sekolah," ucapnya.
Menurutnya, selendang itu juga menyimbolkan harapan agar dirinya dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mampu membawa perubahan bagi Indonesia, seperti kemudahan akses pendidikan.