kievskiy.org

7 Pria Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh, Diduga Dapat Bantuan Orang Lain

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya berada di penampungan sementara di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Senin (27/3/2023). Sebanyak 184 orang pengungsi etnis Rohingya yang terdiri dari 94 orang laki-laki, 70 orang wanita dan 20 orang anak-anak terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh dan diturunkan dari kapal pada pukul 04:00 WIB.
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya berada di penampungan sementara di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Senin (27/3/2023). Sebanyak 184 orang pengungsi etnis Rohingya yang terdiri dari 94 orang laki-laki, 70 orang wanita dan 20 orang anak-anak terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh dan diturunkan dari kapal pada pukul 04:00 WIB. /Antara/Hayaturrahmah

PIKIRAN RAKYAT - Tujuh pengungsi etnis Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di eks kantor imigrasi Kota Lhokseumawe, Aceh. Tujuh orang tersebut pria.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Lhokseumawe, Darius, mengatakan ketujuh imigran itu sudah tidak berada di lokasi sejak Senin lalu, ketika petugas hendak membagikan makanan.

Dengan begitu, jumlah pengungsi yang semula mencapai 514 orang, menjadi 507 orang.

Darius menduga, ada bantuan orang lain dalam pelarian tersebut. Sebab, para imigran Rohingya tidak menguasai wilayah Aceh dan sulit berkomunikasi dengan lingkungan sekitar karena keterbatasan bahasa.

"Para imigran Rohingya itu membutuhkan orang lain untuk membawa mereka kabur dari tempat pengungsian tersebut," kata Darius.

Dia mengakui pengamanan di lokasi penampungan sementara masih kurang memadai, terlebih pagar di sekitarnya mudah ditembus.

"Kita lihat juga dari sisi pagar pengamanan ini masih kurang ya, jadi memang agak kurang. Kemudian di personel pengamanan juga agak tidak memadai untuk pengamanan pengungsi sebanyak ini," ujanya dilansir dari Antara.

Pengamanan di eks kantor imigrasi itu hanya dilakukan oleh polisi, satpam, UNHCR, IOM, dan bantuan anggota yayasan. Untuk itu, Darius berharap ada kerja sama elemen lainnya agar pengamanan di lokasi penampungan bisa lebih baik.

"Kerja sama lebih maksimal dari seluruh elemen diharapkan untuk pengamanan Rohingya guna mengantisipasi adanya perdagangan manusia oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan," kata Darius.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat