PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kritikan Anies Baswedan soal megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, sikap Anies yang kontra dengan pembangunan IKN di Kalimantan, sah-sah saja.
“Itu berpendapat kan boleh, menyampaikan opini kan silakan, tetapi IKN itu sudah ada undang-undangnya,” kata presiden usai menghadiri gerakan tanam pohon bersama di Hutan Kota JIEP, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa tujuan pembangunan IKN adalah mewujudkan pembangunan yang merata di tanah air, tak hanya dipusatkan di Pulau Jawa.
“Justru kebalikannya, kita ini tidak ingin Jawa sentris, tapi ingin Indonesia sentris. Karena kita ingat 58 persen PDB ekonomi tuh ada di Jawa, 58 persen dari 17.000 pulau yang kita miliki 58 persen itu ada di Pulau Jawa,” ujarnya.
Jokowi tak ingin penataan kota hanya menyasar daerah-daerah di Pulau Jawa, sementara pulau lainnya tidak berkembang.
“Sehingga, kita ingin Indonesia sentris, di pulau lain juga ada pertumbuhan ekonomi, di pulau yang lain selain Jawa juga ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” kata Jokowi.
Anies-Muhaimin Evaluasi Proyek IKN
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan kembali mempertimbangkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) jika memenangkan Pemilu 2024.
Ketua Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Hamdan Zoelva mengatakan, mereka tidak langsung menghentikan IKN, melainkan akan mengkaji ulang pembangunan programnya.
"Karena ibu kota itu undang-undang, jadi tidak mungkin undang-undang itu dibatalkan menggunakan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang)," katanya di Hotel Bimasena, Jakarta Selatan.