kievskiy.org

Soroti Dugaan Kebocoran Data Pemilih, DPR Minta KPU Maksimalkan Kinerja

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

 

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus merasa prihatin mendengar kabar tentang dugaan situs KPU dibobol oleh hacker dengan anonim “Jimbo” dan mengklaim telah berhasil mendapatkan data pemilih dari situs kpu.go.id

"Jika benar dugaan kebocoran data ini, itu adalah sesuatu yang mengkawatirkan. Karena dalam unggahannya "Jimbo" mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih," kata Guspardi dikutip dalam kepada wartawan, Jumat, 1 Desember 2023.

“Apalagi data pemilih yang diduga bocor berisi keterangan nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga, Nomor KTP (berisi nomor paspor untuk pemilih di luar negeri), jenis kelamin, tanggal lahir, status pernikahan, alamat lengkap, serta kodefikasi Tempat Pemungutan Suara (TPS)," ujarnya. 

Jadi Perhatian Serius Bagi KPU 

Politisi PAN itu juga merasa heran, bagaimana data pribadi yang sifatnya rahasia dan berharga, bisa bocor di dunia maya dan kasus DPT super sensitif. 

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Prioritaskan IKN: Not Urgent, Bisa Dikerjakan Nanti

"Kalau IT KPU bisa dijebol untuk mencuri DPT, maka hasil pemilu nantinya dikhawatirkan rentan dimanipulasi," tuturnya.

Guspardi mengatakan, tentu hal ini harus menjadi perhatian sangat serius bagi KPU untuk segera berbenah diri dan memaksimalkan kinerja dan teknologi yang dipakai. 

Untuk itu dia mendorong, KPU sebagai penyelenggara pemilu harus melakukan investigasi dugaan kebocoran data pemilih yang jumlahnya sangat fantastis, agar tidak mengganggu pelaksanaan Pemilu 2024.

"KPU mesti menyelidiki dengan seksama. Dan mengumumkan hasil penyelidikannya kepada publik secara terbuka dan transparan," kata anggota Baleg DPR RI tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat