PIKIRAN RAKYAT - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapan terkait ketidakhadirannya dalam undangan debat capres-cawapres di luar yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Saya datang yang debat resmi," ujar Gibran kepada wartawan usai acara deklarasi dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran dari Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin (Perdana) di Jakarta pada Rabu.
Meskipun memberikan pernyataan tersebut, Gibran tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan tidak hadir dalam acara debat di luar yang diadakan oleh pihak lain di luar jadwal resmi KPU.
Di luar jadwal debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh KPU, beberapa stasiun TV dan kelompok masyarakat juga mengadakan acara debat untuk tiga pasangan capres-cawapres. Salah satunya, TVOne menyelenggarakan sesi debat yang dirancang dalam format dialog interaktif khusus untuk calon wakil presiden di Jakarta.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Bilang Gibran Bukan Pendebat Profesional, Tak Perlu Datang ke Debat TV
Namun, dalam sesi tersebut, hanya dua calon wakil presiden yang hadir, yakni cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Sejumlah warganet, terutama dari media sosial X, memperhatikan tingkat partisipasi calon presiden dan calon wakil presiden dalam undangan debat terbuka yang diadakan oleh komunitas, bukan acara resmi KPU RI.
Beberapa pengguna media sosial X menganggap bahwa capres-cawapres yang bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) sebaiknya juga menghadiri agenda debat di luar debat resmi KPU. Pasalnya, acara semacam itu menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung kompetensi dan kemampuan pasangan calon dalam beradu gagasan dan visi misi.
TKN Sebut Gibran Tak Perlu Hadiri Debat di TV Swasta
Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak perlu hadir dalam acara debat yang digelar oleh salah satu televisi swasta, TVOne. Budiman menyatakan bahwa Gibran bukan seorang debater profesional, dan fokus utamanya adalah pada debat resmi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Mas Gibran bukan seorang professional debater sehingga tentu saja beliau hanya fokus pada apa yang disediakan oleh KPU dan peraturan KPU," ungkap Budiman di Jakarta Selatan pada Kamis.