kievskiy.org

E-KTP Ganti Jadi IKD, Rakyat Ragukan Keamanan Data: yang Elektronik Saja Masih Suka Diretas, Apalagi Digital

Potret tampilan aplikasi IKD.
Potret tampilan aplikasi IKD. /Playstore IKD

PIKIRAN RAKYAT - Pergantian Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E KTP) menjadi Identitas Kependudukan Digital (IKD) tampaknya diragukan masyarakat. Pasalnya, keamanan data di Indonesia masih belum terjamin setelah ramai kebocoran beberapa waktu lalu.

Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang berpikir ulang untuk mengganti E KTP mereka menjadi IKD. Pergantian identitas kependudukan menjadi digital dinilai lebih rawan pencurian data.

Mereka menyoroti bagaimana keamanan siber di Indonesia sampai saat ini dinilai masih belum mampu untuk beralih ke segala hal yang berbau digital. Keamanan yang masih agak rawan dan lemah itu diragukan untuk bisa menjamin keamanan data masyarakat.

Apalagi, beberapa bulan lalu sempat terjadi peretasan ratusan juta data penduduk di Disdukcapil. Hal itu membuat publik semakin meragukan peralihan identitas kependudukan dari elektronik menjadi digital.

Pasalnya, data dari KTP Elektronik saja masih belum terbukti aman, karena sempat terjadi peretasan. Apalagi dengan kehadiran IKD yang sepenuhnya digital dan terpasang di ponsel.

 

 

DPR Ingatkan Soal Keamanan Data

Anggota Komisi II DPR, Guspardi Gaus juga pernah mengingatkan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk memperhatikan aspek keamanan data digital yang disimpan di aplikasi identitas kependudukan digital (IKD) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) Digital agar tidak mudah diretas. Hal itu diperlukan, agar ancaman serangan digital bisa dimitigasi sejak awal supaya tidak merugikan masyarakat yang data-datanya disimpan dalam IKD.

"Intinya, multi persoalan harus dibedah dan dimitigasi berbagai resiko dan aspek keamanan data masyarakat adalah sesuatu yang mutlak untuk di proteksi dengan tingkat keamanan yang berlapis," ucapnya, Selasa 9 Mei 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat