kievskiy.org

Berbagai Klaim di Debat Capres Perdana: Ada yang Sesuai, Ada juga yang Menyesatkan

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) berpegangan tangan usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) berpegangan tangan usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. /Antara/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT - Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) perdana dalam rangkaian masa kampanye Pemilu 2024 telah berlangsung Selasa, 12 Desember 2023. Tiga pasangan capres-cawapres telah menyampaikan gagasan serta visi misi.

Tak hanya itu, tiga pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga saling melakukan tanya jawab dalam beberapa segmen di debat capres-cawapres perdana.

Debat yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta itu mengangkat tema tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Dalam debat perdana tersebut, masing-masing pasangan telah mengeluarkan klaim atau pernyataan serta berbagai data.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Saya Sangat Keras Membela HAM, Orang-Orang yang Katanya Saya Culik Sekarang Membela Saya

Mengenai klaim dan data yang diungkap, Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO), dan 19 media yang tergabung dalam koalisi menggelar “live fact checking” debat pilpres perdana. 

Menurut ketua umum AMSI Wahyu Dhyatmika, debat para calon presiden menjadi penting agar publik mengetahui posisi, perspektif atau kebijakan para kandidat terkait permasalahan bangsa. Namun, yang tak kalah penting adalah proses cek fakta atas pernyataan para kandidatnya.

”Tim media yang tergabung dalam koalisi cek fakta.com ingin membantu memastikan bahwa tidak ada data-data yang keliru atau disalahgunakan oleh para kandidat,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut UU IKN Tidak Lalui Dialog Publik, Simak Proses Pembahasan RUU IKN di DPR

Upaya pemeriksaan fakta yang dilakukan oleh anggota koalisi cek fakta menjadi bagian dari upaya untuk membantu publik memeriksa klaim para kandidat. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat