kievskiy.org

Kemampuan Retorika Gibran Rakabuming Diragukan, Masyarakat Menunggu Kejutannya

Bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai melakukan pendaftaran Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai melakukan pendaftaran Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023. /Antara/Rifqi Raihan Firdaus

PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden (cawapres) nomor 2, Gibran Rakabuming Raka akan memberikan kejutan kepada dua cawapres lainnya, yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Mahfud MD saat debat pada Jumat, 22 Desember 2023. Menanggapi hal itu, Pengamat Media dan Komunikasi Politik Prof. Anang Sujoko mengatakan bahwa Gibran Rakabuming memang memiliki hak.

Meski demikian, Anang Sujoko meragukan kemampuan komunikasi retorika Gibran Rakabuming. Pasalnya, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu terlihat tak memiliki nilai-nilai kepemudaan yang harusnya dimilikinya sebagai cawapres muda. 

Selama ini, Gibran Rakabuming terkenal irit berbicara dalam menanggapi persoalan. 

“Itu hak dia (memberi kejutan). Kita tunggu saja bagaimana kejutan-kejutan yang ada. (Namun) bahasa retorika itu tidak mudah dibangun dalam hitungan hari, tapi dia membutuhkan panggung dan waktunya tidak sebentar,” katanya kepada Pikiran-Rakyat.com, Rabu, 20 Desember 2023. 

Baca Juga: Bagaimana Caranya agar Cawapres Bisa Jadi Bintang Debat Kedua KPU?

Saat debat, Gibran Rakabuming diperkirakan tidak dapat mengatur waktunya dengan bagus. 

“Akan menyajikan gebrakan atau surprise itu barangkali jawabannya mungkin singkat. Engga tahu apakah ada isinya atau tidak. Kalau kejutannya itu kejutan positif, ya itu bagus. Tapi kalau kejutannya negatif, nah ini yang kemungkinan akan agak sulit. Perkiraan saya, time management Gibran Rakabuming tidak terlalu bagus,” ujarnya.

Tema Debat Tendensius

Menurut Anang Sujoko, Gibran Rakabuming memang memiliki keunggulan, yakni merupakan kaum muda. Sayangnya, keunggulan tersebut tidak didukung dengan sikapnya. 

“Gibran, memang keunggulan dari Gibran ini kan mudanya. Mudanya itu cukuplah merepresentasikan sebagai semangat muda, tetapi tidak didukung oleh nilai-nilai kepemudaan,” ucapnya. 

“Nilai kepemudaan kan cenderung misalkan berbicara secara semangatnya berapi-api. Ini kebalikan, Gibran ini cenderung lebih diam dalam melakukan tanggapan-tanggapan,” tuturnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat