kievskiy.org

Ma'ruf Amin: Jalan Tol Memang Bukan untuk Becak, Kalau Becak Masuk Malah Kalang Kabut

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. /Antara/Hafidz Mubarak

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa jalan tol tidak dirancang sebagai jalur transportasi untuk becak. Dia menyatakan keprihatinan terhadap kemungkinan kekacauan atau situasi kalang kabut jika becak diperbolehkan masuk ke jalan tol.

Pernyataan ini merupakan respons terhadap keluhan yang dibagikan oleh calon wakil presiden Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang mendengar keluhan tukang becak yang membayar pajak tetapi tidak dapat menggunakan jalan tol karena tidak memiliki mobil.

"Kalau urusan jalan tol, (itu) memang bukan untuk tukang becak (transportasi becak). Kalau becak ada jalannya sendiri yang disediakan. Kalau tukang becak (transportasi becak) masuk jalan tol malah jadi kalang kabut itu, kacau itu," ungkap Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu.

Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pembangunan jalan tol bertujuan untuk mengatasi kemacetan dan bahwa setiap jenis transportasi memiliki jalurnya masing-masing.

Dia juga menyebut adanya klasifikasi jalan seperti primer, sekunder, dan tersier serta meyakinkan bahwa penataan transportasi akan terus dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur jalan di berbagai tingkatan.

"Bahwa itu masih ada yang belum (dibangun atau dibenahi) itu lagi ditata, jalan desa, kabupaten, provinsi kan ada, jadi itu akan terus (dibenahi). Tentu tidak cukup satu periode, dua periode, itu akan terus. Penataan (jalan) transportasi itu saya kira akan terus berjalan," tambahnya.

Debat Cak Imin vs Ridwan Kamil

Sebagai informasi, pada acara silaturahim Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di GOR PGRI, Jawa Barat, Cak Imin mengungkapkan pembangunan harus berlandaskan prinsip keadilan.

Baginya, keadilan dan kemakmuran harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Menurut Cak Imin, pembangunan yang merata tidak hanya untuk sebagian orang, tetapi untuk seluruh masyarakat. Konsep inilah yang disebutnya sebagai keadilan, kesamarataan, dan kesetaraan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat