kievskiy.org

Bahlil Lahadalia Bantah Pernyataan Mahfud MD: Ada Rp50 T Investasi Asing Sudah Masuk IKN

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. /Facebook Bahlil Lahadalia

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. dalam debat Pilpres 2024 yang kedua, yang mengklaim bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami kekurangan investasi.

Menteri Bahlil dengan tegas membantah pernyataan tersebut, menyatakan bahwa informasi tersebut keliru karena sudah ada banyak perusahaan, termasuk perusahaan asing dengan nilai investasi mencapai Rp50 triliun, yang telah berinvestasi di IKN.

"Perusahaan dari luar Indonesia telah menyelesaikan kesepakatan investasi dan sudah mengalirkan dana sekitar Rp50 triliun," ujar Bahlil saat berbicara di simposium bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pulau Jawa di Jakarta pada hari Sabtu.

Bahlil merinci bahwa investasi asing tersebut umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang berfokus pada sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit.

Meskipun begitu, Bahlil menegaskan bahwa investasi asing tersebut baru akan dimasukkan ke dalam kluster kedua setelah semua infrastruktur pendukung selesai dibangun.

"Infrastruktur harus diselesaikan terlebih dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, sedangkan mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua," jelasnya.

Selain investasi dari luar negeri, IKN juga menjadi incaran investor dalam negeri. Beberapa perusahaan besar seperti Mayapada dan Agung Sedayu Grup telah menginvestasikan dana mereka di Ibu Kota Nusantara.

"Benar adanya bahwa Agung Sedayu Grup dan Mayapada telah berinvestasi. Agung Sedayu bahkan sudah mencapai progres pembangunan sebesar 40—50 persen untuk hotel bintang lima. Selain itu, terdapat juga rumah sakit dan pusat olahraga," tambahnya.

Bahlil juga menjelaskan bahwa skema pembiayaan pembangunan IKN bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total nilai investasi berkisar antara Rp400 triliun hingga Rp560 triliun, tergantung pada besarnya kenaikan inflasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat