PIKIRAN RAKYAT - Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan, perlu menunggu rangkaian debat Pilpres 2024 selesai untuk melihat tren pergerakan pemilih yang pilihan politiknya masih bisa berubah serta mengedepankan rasionalitas atau swing voters. Hal itu disampaikannya pada Selasa, 26 Desember 2023.
Dia mengungkapkan, tren pergerakan swing voters dalam memilih capres-cawapres bersifat agak bias. Bila berkaca pada Pemilu 2019, swing voters cenderung mendukung pasangan calon yang berasal dari petahana, sedangkan pemilih yang belum membuat keputusan atau undecided voters lebih banyak memilih calo lainnya di luar petahana.
"Misalnya tahun 2019, itu data undecided lebih banyak lari ke Pak Prabowo dibanding Pak Jokowi," tutur dia.
Berdasarkan pengalaman itu, menurutnya, terbuka kemungkinan pada Pemilu 2024, kelompok undecided voters akan lebih banyak diambil Anies Baswedan, dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang terafiliasi sebagai orang yang memegang suatu jabatan politik tertentu atau petahana.
Menurut dia, untuk melihat arah pilihan dua kelompok tersebut, publik mesti sabar menunggu proses debat Pilpres 2024 berakhir. Namun, bila menilik penampilan para capres dalam debat perdana pada Selasa, 12 Desember 2023, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 23-24 Desember 2023, Anies diakui lebih unggul dalam menyampaikan gagasan dan tanggapan.
Sementara dalam debat cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka diakui publik menguasai panggung, tampil lebih baik. Sehingga, tidak boleh dianggap remeh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Mahfud MD.
"Data menunjukkan bahwa Mas Anies dianggap pemenang debat, Pak Prabowo penampilan kurang bagus di debat capres tanggal 12 Desember, Mas Ganjar average (rata-rata)," tutur dia, "sementara cawapres, Mas Gibran dianggap bagus sekali, Cak Imin underperform, dan Pak Mahfud average."