kievskiy.org

Habiskan Rp500 Triliun, Ini Daftar Alutsista yang Dibeli Indonesia sejak 2019

Ilustrasi Alutsista yang dibeli Indonesia sejak 2019.
Ilustrasi Alutsista yang dibeli Indonesia sejak 2019. /Pixabaya/WikiImages Pixabaya/WikiImages

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah arahan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terus mengupayakan pembaharuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) demi meningkatkan kekuatan dan kesiapan operasional Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto telah mengalokasikan anggaran sebesar lebih dari Rp 500 triliun untuk memperbarui alutsista TNI. Langkah ini diambil guna menghadapi potensi ancaman yang terus berubah dan berkembang sesuai dengan dinamika situasi geopolitik dan geo-strategis di tingkat global dan regional.

Menurut sumber internal Kementerian Pertahanan, pembaharuan alutsista ini bertujuan untuk memastikan bahwa TNI memiliki kekuatan yang memadai dan kesiapan operasional yang optimal. Proses pembaharuan melibatkan pengadaan dan pengembangan teknologi militer terkini serta peningkatan kapabilitas personel TNI.

Pembelian alutsista diperkirakan akan terus dilakukan mengingat besarnya alokasi anggaran yang diterima oleh Kementerian Pertahanan pada tahun 2024. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, Kementerian Pertahanan mendapatkan jatah anggaran sebesar Rp 135,45 triliun.

Anggaran tersebut menjadikan Kemenhan sebagai salah satu Kementerian/Lembaga (K/L) dengan belanja terbesar, berada di posisi kedua Kementerian/Lembaga sebagai belanja ter-jumbo. Apa saja belanja alutsista yang telah dilakukan Kementerian Pertahanan selama ini? Berikut daftarnya.

Baca Juga: Skor dari Anies dan Ganjar untuk Kemenhan yang Dipimpin Prabowo: 11 dari 100 dan 5 dari 10

Pesawat Tempur Rafale

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia berhasil mengakuisisi enam pesawat tempur Rafale dari pabrikan Dassault Aviation asal Perancis. Pesawat generasi 4,5 ini memiliki spesifikasi persis seperti yang digunakan Angkatan Udara Prancis. Penandatanganan pembelian dilakukan pada 10 Februari 2022, memperkuat kemampuan TNI Angkatan Udara dalam pertahanan udara. Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan berencana mendatangkan 46 unit pesawat tempur generasi terbaru tersebut.

Kapal Selam Scorpene

Indonesia berencana membeli dua kapal selam Scorpene dari Perancis. Kerja sama ini, yang termasuk dalam bidang riset dan pengembangan kapal selam, telah ditandatangani oleh PT PAL Indonesia dan NAVAL Grup Perancis pada 10 Februari 2022. Pembelian ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan laut TNI.

Pesawat Airbus A400M

Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani kontrak untuk memesan dua pesawat Airbus A400M yang diproduksi di Perancis. Pesawat ini memiliki konfigurasi multi-peran tanker dan angkut, dengan penandatanganan kontrak dilakukan pada 18 November 2021, di sela-sela acara Dubai Airshow. Selain itu, komitmen untuk membeli empat unit tambahan A400M juga telah diumumkan.

Kapal Perang Fregat

Pada Juni 2021, Indonesia menandatangani kontrak pembelian kapal perang fregat dengan perusahaan pembuat kapal Italia, Fincantieri. Kesepakatan ini mencakup penyediaan 6 fregat kelas FREMM dan 2 fregat bekas kelas Maestrale. Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk program ini, meningkatkan kemampuan laut TNI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat