PIKIRAN RAKYAT - Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan menolak ajakan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk bertemu di luar agenda debat capres, dan buka-bukaan soal data Kementerian Pertahanan (Kemenhan RI) yang tak bisa ia jabarkan dalam forum tersebut.
Mulanya, Anies memaparkan alasan mengapa ia sempat menyinggung kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI selama 5 tahun ke belakang.
"Ini bukan persoalan pribadi, ini soal keselamatan dan keamanan bangsa. Karena itulah kita sampaikan fakta-fakta di mana kita harus melakukan perubahan. Di situ kita tunjukkan apa saja yang selama ini jadi masalah," ujar Anies, dalam konferensi pers usai Debat Ketiga Pilpres 2024, Minggu malam, 7 Januari 2024.
Menurutnya, kepemimpinan harus menjunjung tinggi etika. Dalam bekerja untuk kepentingan publik, bagi Anies kritik adalah hal fundamental untuk mewujudkan etika tersebut.
Dengan demikian, jika ada persoalan dalam kinerja pejabat publik, dalam hal ini Prabowo selaku Menhan RI sebagaimana tema debat malam tadi, menurut Anies wajib didesak untuk mempertanggungjawabkannya.
"Ini adalah urusan negara, ini urusan policy (kebijakan), dengan begitu rakyat punya referensi mana yang lebih tepat, siapa yang lebih tepat dititipkan keselamatan keamanan bangsa kita," kata dia.
Anies meminta Prabowo menunjukkan hasil kerjanya sebagai Menhan. Terkait ajakan Prabowo Subianto untuk duduk ngopi bareng jabarkan data yang keliru, Anies terlihat tak begitu tertarik jika harus duduk bersama.
Baca Juga: Habiskan Rp500 Triliun, Ini Daftar Alutsista yang Dibeli Indonesia sejak 2019
Anies menegaskan, Prabowo seharusnnya menjabarkan data itu melalui forum publik, di mana seluruh masyarakat bisa mendengarkan secara transparan, bukan dalam pertemuan tertutup seperti yang ditawarkan.