kievskiy.org

Jokowi Soal Data Pertahanan: Ada yang Bisa Dibuka, tapi Banyak yang Harus Dirahasiakan

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /BPMI Setpres/Laily Rachev

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menanggapi adanya capres yang meminta Prabowo Subianto untuk membuka data pertahanan secara transparan saat debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu, 7 Januari 2024 lalu. Menurutnya, tak semua data pertahanan, termasuk alat utama sistem senjata (alutsista) bisa dibuka ke publik. 

Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungannya di Serang, Banten pada Senin, 8 Januari 2024 kemarin.

"Nggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa, nggak bisa, ya," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 9 Januari 2024. 

Orang nomor satu di Indonesia itu pun menjelaskan bahwa banyak hal soal pertahanan yang memang harus dirahasiakan. Pasalnya, itu menyangkut strategi besar negara. 

Baca Juga: Selisik Emosi para Capres di Debat Ketiga Pilpres 2024

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan karena ini menyangkut sebuah strategi besar negara," ujarnya. 

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Kritik Soal Alutsista

Pada debat ketiga Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak mengkritik kebijakan Prabowo Subianto yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan terkait pembelian alutsista bekas. Keduanya yakin bahwa penggunaan alutsista bekas memiliki risiko terhadap keselamatan prajurit. 

Saat itu, Ganjar Pranowo juga sempat meminta Prabowo Subianto agar membuka data pertahanan secara transparan di hadapan publik.

Menjawab kritikan tersebut, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa pembelian alutsista dilihat dari masa pakainya, bukan soal baru atau bekas. Prabowo Subianto pun mengungkapkan bahwa data pertahanan tidak bisa dibuka begitu saja saat itu.

Jokowi Nilai Debat Ketiga Saling Serang

Jokowi menilai debat ketiga Pilpres 2024 diwarnai dengan aksi saling serang antarpersonal. Menurutnya, hal itu seharusnya tidak terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat