PIKIRAN RAKYAT – Masifnya kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh dan sekitarnya membuat masyarakat geram. Muncul video dengan narasi-narasi buruk soal pengungsi Rohingya yang datang akhir tahun 2023 kemarin.
Misalnya saja soal biaya yang harus ditanggung untuk memberi makan pengungsi Rohingya. Apalagi jumlah mereka sangat banyak, tentunya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk urusan logistic.
Namun nyatanya biaya hidup pengungsi Rohingya di penampungan bukanlah menggunakan kantong pemerintah Indonesia. Hal itu dipastikan langsung oleh Menkopolhukam Mahfud MD saat melihat banyak narasi kurang tepat soal para pengungsi.
“Biaya untuk mereka makan itu ditanggung oleh PBB, bukan kita yang menyediakan. Di APBN tidak ada, di APBD juga tidak ada, tinggal klaim aja,” kata Mahfud MD.
Baca Juga: Mahfud MD Soroti Pengungsi Rohingya: Masyarakat Protes, tapi Tuntutan Kemanusiaan Terus Berjalan
“Pemerintah tidak menanggung itu, kita melindungi saja, dan itu sampai ada yang bertahun-tahun, sampai sekolah, sampai punya istri, itu yang menanggung UNHCR,” ucapnya menambahkan.
Mahfud menyebut awalnya Indonesia hanya jadi tempat transit bagi para pengungsi Rohingya yang hendak ke Australia atau ke Malaysia. Apalagi Indonesia tidak menandatangani konvensi PBB untuk menampung para pengungsi.
Tapi Indonesia selalu dibenturkan dengan masalah kemanusiaan. Sehingga belum melakukan pengungsiran terhadap pengungsi Rohingya sampai saat ini.
“Nah di situ menopang juga masalah perdagangan orang, karena sering kali mereka masuk ditampung, dua hari sudah pada menghilang. Ada yang bawa lewat laut, lewat sampan kemudian dijual lagi ke negara tujuan, jadi kasian juga mereka,” ucap Mahfud.