kievskiy.org

Megawati: Kalau Kampanye Ini Saya di-Bully, Saya Udah Punya Pengacara

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri tampaknya lelah menjadi korban bullying netizen. Pasalnya, beberapa pernyataannya kerap dijadikan bahan candaan atau diserang publik.

Salah satu yang paling ramai dibicarakan adalah kala dia membahas ibu-ibu yang kelimpungan menghadapi kelangkaan minyak goreng. Pada saat itu, dia mengaku heran melihat reaksi masyarakat, padahal metode memasak tidak hanya digoreng.

Selain itu, dia juga pernah menyinggung ibu-ibu yang hobi ikut pengajian. Namun, anak-anaknya tidak diperhatikan sehingga mengalami stunting.

Berbagai pernyataannya itu menuai reaksi beragam di masyarakat. Tidak sedikit pula yang menyerangnya atau melakukan bullying.

Akan tetapi, Presiden kelima Indonesia itu kini merasa lelah dengan berbagai serangan yang dilayangkan publik terhadapnya. Sehingga, dia menyampaikan kode akan membawa para perundungnya ke ranah hukum.

"Jangan saya di-bully, kalau kali ini saya sudah janji, kalau dalam kampanye ini saya di-bully-bully saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara," kata Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT Ke-51 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.

"Saya tepat janji loh, waktu sebelumnya mau dibully kayak mau apa terserah aja, tapi saya pernah bikin 'jangan saya di-bully ketika pemilu' ya. saya bukan nakutin, itu kata kebenaran saya," tuturnya menambahkan.

Sekarang Ada Mahfud MD

Megawati Soekarnoputri juga pernah mengungkapkan,merasa lega setelah Menko Polhukam Mahfud MD sepakat untuk diusung sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Dia mengatakan, Mahfud kini bisa menjadi tameng ketika dia dirundung publik dalam memperjuangkan hukum. 

Dia mengatakan, Mahfud MD memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni baik dalam lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu, Mahfud MD dinilai mengantongi kepercayaan publik sebagai pendekar hukum, sesuatu yang tidak dia miliki.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat