PIKIRAN RAKYAT – Anies Baswedan legowo alias berbesar hati menerima umpatan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Capres nomor urut 2 diduga melontarkan umpatan kepada Anies saat berkampanye ke Pekanbaru, Riau Selasa, 9 Januari 2024 lalu.
Atas umpatan tersebut, Anies Baswedan memutuskan akan membiarkannya saja. Bukan tanpa alasan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak ingin mengubah iklim demokrasi Indonesia menjelang Pemilu 2024 yang sudah berjalan cukup baik.
Anies Baswedan pun memasrahkan kepada masyarakat untuk memberikan penilaian. Terutama kepada calon-calon pemimpin yang kini sedang beradu menjelang Pilpres 2024.
“Enggak (tidak akan melaporkan). Menurut saya begini, ini adalah proses demokrasi justru bagian dari penilaian bagi seluruh masyarakat,” ucap Anies Baswedan, Kamis 11 Januari 2024.
Baca Juga: Daftar LPDP Dulu atau LoA Kampus Dulu? Simak Tahapan dan Ketentuannya
Capres nomor urut 1 ini menilai pemerintah seharusnya tidak antikritik. Momen menjelang Pemilu 2024 adalah saat yang tepat bagi pemerintah ataupun calon pemimpin bangsa untuk dikritik habis-habisan oleh rakyat.
“Kemarin beberapa kali saya sampaikan, kita ingin demokrasi ada kebebasan untuk mengkritik pemerintah. Pemerintah tidak boleh antikritik, pemerintah tidak boleh antisanggahan, sekarang sedang dalam proses,” katanya menambahkan.
Sindiran Prabowo
Saat bertemu pendukungnya di Pekanbaru 9 Januari 2024 lalu, Prabowo menyindir sosok yang menyinggung kepemilikan tanahnya. Meski tak secara langsung menyebut Anies, para pendukungnya sudah memahami arah perkataan Prabowo.
Awalnya Prabowo membuat klarifikasi soal kepemilikan lahan yang disebutkan Anies. Adapun lahan tersebut bukan lahan pribadi, melainkan lahan milik negara.