kievskiy.org

Pemilu Bisa Sebabkan Polarisasi yang Berujung Perpecahan, Tokoh Bangsa Perlu Ingatkan Masyarakat

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan sejumlah tokoh bangsa, terdiri dari Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Kardinal Suharyo, Makarim Wibisono, dan Pendeta Gomar Gultom. Pertemuan itu digelar di Istana Wapres, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.

Ma'ruf Amin mengungkapkan, akal sehat dan hati yang bersih merupakan kunci merawat bangsa agar terhindar dari konflik. "Jadi, kehilangan akal sehat, hatinya tidak bersih, ini saya kira yang menjadi sumber terjadi ketidakrukunan atau terjadinya konflik-konflik. Ini yang memang harus kita suarakan."

Di hadapan para tokoh bangsa yang datang membawa gagasan Gerakan Nurani Bangsa itu, dia berterima kasih dan mengapresiasinya.

"Saya senang sekali karena masih banyak tokoh yang mau berusaha untuk menjaga bangsa ini," tuturnya, "andai kata sudah tidak ada, saya kira keadaan bangsa Indonesia ke depan akan lebih parah karena tidak ada orang yang mau menyuarakan kebenaran dan kebaikan."

Dia mengungkapkan, ada salah satu tantangan terdekat dalam merawat keutuhan bangsa, yakni kontestasi Pemilu 2024. Menurutnya, pemilu bisa menyebabkan polarisasi masyarakat yang berujung pada perpecahan.

Peran tokoh bangsa, kata dia, saat ini sangat perlu, khususnya untuk meningkatkan agar masyarakat bisa terus mampu menjaga batas perbedaan pilihan politik pada koridor yang tak menimbulkan konflik.

"Saya pikir tokoh-tokoh ini harus terus melakukan upaya-upaya melalui berbagai pertemuan, forum, untuk menyuarakan harus seperti apa menjaga dan merawat keutuhan bangsa ini," tutur pria asal Tangerang itu.

Perpecahan sama dengan mengkhianati perjuangan pendiri bangsa

Ilustrasi pemilu 2024.
Ilustrasi pemilu 2024.

Pria 80 tahun itu mengungkapkan, perpecahan sama halnya mengkhianati perjuangan para pendiri bangsa yang sudah berjuang menyatukan segala perbedaan pada masa lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat