kievskiy.org

Kepala Daerah Diintimidasi, yang Tak Dukung Prabowo-Gibran Dicopot

Ilustrasi dipecat.
Ilustrasi dipecat. /Pixabay/mohamed_hassan Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim sejumlah penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dicopot. Alasannya, karena mereka tidak mau berpihak ke pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Dia mengatakan, kepala daerah yang dicopot itu diminta untuk berpihak ke Prabowo Gibran. Meski begitu, mereka tetap ingin independen menjalankan tugasnya.

"Ada Pj-pj yang sebenarnya netral, tetapi kemudian karena tidak mau menjalankan suatu keberpihakan kepada 02 (Prabowo-Gibran), itu diganti," kata Hasto Kristiyanto di Istora Senayan Jakarta, Minggu 14 Januari 2024.

"Itu terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, juga di Jawa Timur," ucapnya menambahkan.

Intimidasi ke Kepala Daerah di Jateng dan Jatim

Hasto Kristiyanto juga pernah mengungkapkan bahwa Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo rajin berkampanye di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena di dua provinsi pendukungnya banyak menerima intimidasi.

Bentuk intimidasi yang dimaksudnya terjadi kepada kepala desa. Bahkan, intimidasi itu sudah bersebaran di media sosial melalui berbagai rekaman yang menunjukkan oknum-oknum TNI, Polri, Kejaksaan yang menunjukkan ketidaknetralan.

Akan tetapi, Hasto Kristiyanto meyakini tindakan-tindakan intimidasi yang digunakan oleh kubu Prabowo-Gibran seperti mencopot Pj kepala daerah tidak akan berpengaruh. Sebab, masyarakat Indonesia yang menyaksikan berbagai intimidasi malah akan berbalik melawan Prabowo-Gibran.

Dia pun mengingatkan bahwa banyak masyarakat yang mempercayai mitologi Ratu Adil. Oleh sebab itu, ketika rakyat ditekan malah akan memberikan perlawanan.

"Saat ini ada fenomena unspoken voters (pemilih yang belum menentukan pilihan, mereka akan menyampaikan suaranya kepada Ganjar-Mahfud pada saat ke TPS (tempat pemilihan suara). Kekuatan diam ini yang menjadi kunci dari kemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud," tutur Hasto Kristiyanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat