kievskiy.org

Ganjar Pranowo Tak Takut Isu Wadas dan Rembang Dibahas di Debat Capres Keempat

Ganjar Pranowo mengaku siap menghadiri Debat Capres yang digagas oleh KPK.
Ganjar Pranowo mengaku siap menghadiri Debat Capres yang digagas oleh KPK. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, sering dihujani berbagai macam pertanyaan soal pembangunan tambang batu andesit di Wadas, dan pabrik semen Rembang di Jawa Tengah. Isu Wadas-Rembang ini dinilai sebagai kelemahan Ganjar, karena bisa diserang dari berbagai sisi.

Sejumlah pihak menilai Ganjar Pranowo akan selalu mangkir jika ditanya soal isu Wadas-Rembang. Tuduhan tersebut kini ditepis Ganjar, dan bersedia jika isu Wadas-Rembang jadi bahasan untuk debat Capres keempat mendatang.

Ganjar Pranowo tak menampik isu Wadas-Rembang selalu digunakan sebagai kritikan pedas bagi kinerjanya selama menjadi Gubernur Jawa Tengah 10 tahun lamanya. Dia pun menegaskan pembangunan itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Sebaiknya dibahas (persoalan semen Rembang dan bendungan Wadas dalam debat keempat)” ujar Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Persiapan Pemilu 2024, Petugas Pelipatan Surat Suara di Cianjur Jalani Tes Kesehatan

Capres nomor urut 3 ini mengaku tetap harus menyelesaikan pembangunan Wadas-Rembang karena posisinya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Ganjar bersyukur proyek tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

Dia pun merasa kritikan pedas dan penolakan terhadap pembangunan Wadas-Rembang sudah sering dihadapi. Tapi dia menyayangkan keputusan-keputusannya yang pro-lingkungan justru jarang diekspos.

Padahal Ganjar mengaku pernah menolak izin pembangunan pabrik semen di Kebumen, dan tambang emas di Wonogiri yang tidak masuk PSN. Dia menilai kedua pembangunan tersebut tidak memenuhi syarat lingkungan.

Debat keempat

Dalam debat capres keempat, akan menghadirkan ketiga bacawapres yaknni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Adapun tema dalam debat keempat adalah energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agrarian, dan masyarakat adat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat