kievskiy.org

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, Ketum PBNU: Lha Itu Apa Lagi? Wong Gak Ada Alasan

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Sigid Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya turut menanggapi isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang muncul di tengah masyarakat belakangan ini. Menurutnya, tak ada alasan untuk melakukan pemakzulan terhadap orang nomor satu di Indonesia tersebut. 

Ia menilai isu itu hanya dilemparkan dengan seenaknya oleh kelompok tertentu. 

"Lha itu apa lagi? Wong gak ada urusannya. Wong ndak ada alasan, tidak ada keadaan yang memungkinkan dan seterusnya," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 16 Januari 2024. 

Oleh karena itu, Gus Yahya berpesan kepada masyarakat untuk tak tenggelam dalam isu pemakzulan Jokowi. Ia juga meminta masyarakat menaruh fokus pada masa depan bangsa Indonesia. 

Baca Juga: Anies Baswedan Soal Ancaman Penembakan: Itu Bukan Kebebasan Bicara

"Sudahlah. Sebetulnya ini cuma orang bikin isu yang sedapatnya saja. Mari kita berkonsentrasi pada masa depan bangsa dan negara," ujarnya.

Mencuatnya Isu Pemakzulan Jokowi

Isu pemakzulan Jokowi ini ramai usai sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 mendatangi Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengusulkan pemakzulan Jokowi. Beberapa orang yang hadir adalah Marwan Batubara, Faizal Asegaf, Rahma Sarita, dan Letjen Mar (Purn) Suharto.

Mahfud MD pun menjelaskan bahwa pemakzulan presiden membutuhkan proses yang panjang dengan waktu yang lama lantaran DPR dan Mahkamah Konstitusi juga harus dilibatkan.

Isu ini pun sempat disorot oleh mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie. Menurutnya, pemakzulan presiden merupakan pengalihan isu lantaran ada pendukung paslon yang panik dan takut menghadapi kekalahan dalam Pemilu 2024.

Pemakzulan pun tak akan mungkin terjadi sebelum hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat