kievskiy.org

Di Balik Prabowo 'Gemoy', TKN: Beliau Lebih Rileks, Dipilih Alhamdulillah, Enggak Ya Sudah

Sejumlah peserta mengikuti senam saat acara Boga Gemoy Festival di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). Acara yang diselenggarakan relawan Boga Gemoy yang diisi dengan kegiatan senam massal, memasak, dan makan bersama tersebut bertujuan mendukung program makan gratis untuk masyarakat dan memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/tom.
Sejumlah peserta mengikuti senam saat acara Boga Gemoy Festival di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). Acara yang diselenggarakan relawan Boga Gemoy yang diisi dengan kegiatan senam massal, memasak, dan makan bersama tersebut bertujuan mendukung program makan gratis untuk masyarakat dan memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/tom. /ARIF FIRMANSYAH ARIF FIRMANSYAH

PIKIRAN RAKYAT - Citra diri 'gemoy' sudah diadopsi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto ke dalam seluruh agenda kampanyenya, dari mulai alat peraga kampanye (APK) dan konsep agenda safari politik pasangan Prabowo-Gibran.

Ceritakan kisah di balik munculnya strategi 'gemoy', Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo buka suara.

Dia mengungkapkan, citra itu dilekatkan kepada sosok capres usungannya secara organik alias natural dari rakyat khususnya pendukung. Namun, akhirnya citra itu dilibatkan sebagai strategi politik jua.

“Waktu kata gemoy itu muncul pun, itu bukan dari TKN. Karena itu kan munculnya jauh setelah Pak Prabowo menyatakan akan maju sebagai capres. Artinya, itu bukan secara strategi dilakukan dari awal,” kata Saras, dikutip dari Antara, Kamis, 25 Januari 2024.

Saras menilai, kata gemoy timbul begitu saja di kalangan publik usai menyaksikan Prabowo berjoget dengan gerakan khasnya. Menurut Saras tarian itu merupakan ekspresi kegembiraan Prabowo sebab ada perubahan signifikan dari sosoknya di Pilpres kali ini.

“Beliau itu karena lebih rileks, nothing to lose (tidak akan rugi), enggak ada satu pun beban bagi beliau untuk harus dipilih, itu tidak. Beliau itu kalau dipilih ya alhamdulillah, kalau enggak dipilih ya sudah," ujar dia.

"Kalau lagi rileks itu artinya suka, kalau gembira. Kalau rileks kan lebih gembira, kalau gembira, ya, bisa muncullah goyang-goyang,” tutur dia.

Baca Juga: Ibunda Gibran Iriana Jokowi Bebas Berkampanye, KPU: Ibu Negara Bukan Jabatan

TKN, kata Saras belakangan baru memutuskan untuk mengadopsinya sebagai strategi kampanye. Langkah ini tak lain menyesuaikan dengan animo positif di masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat