kievskiy.org

Mahfud MD Luruskan Pernyataan Soal Dosa Biarkan Ibu Lahirkan Anak Tak Berakhlak: yang Berdosa Pemerintah

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyayangkan adanya pihak yang memelintir pernyataannya soal membiarkan ibu melahirkan anak tidak berakhlak adalah dosa besar. Menurutnya, ucapan tersebut telah dipelintir sehingga seolah-olah dia menyalahkan sosok ibu.

Mahfud meluruskan, yang berdosa adalah pemerintah jika membiarkan ibu-ibu tidak memperoleh penghidupan yang layak sehingga tidak dapat mendidik anak secara baik. Artinya, kata dia, bukan ibunya yang berdosa.

"Itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan. Pak gimana, kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Saya bilang, ya berdosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa," kata Mahfud di Pekanbaru, Riau, sebagaimana dikutip dari siaran pers, Senin, 29 Januari 2024.

Oleh karena itu, kata Mahfud, ibu-ibu harus diberikan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah memadai. Dengan demikian, ibu-ibu dapat menumbuh kembangkan generasi yang terdidik.

Bagi perempuan yang bekerja, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini berharap agar mereka diberi upah yang layak, dan tetap diberi ruang untuk merawat atau mengurus anak.

"Jangan sampai kerja pagi pulang sore, upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik karena pekerjaan ibunya yang banyak menyita waktu," ujar Mahfud.

Ibu-ibu Harus Diberi Kesejahteraan

Lebih lanjut Mahfud menegaskan, ibu-ibu harus diberi kesejahteraan dalam pekerjaan. Sebab, menurutnya hal itu bakal berdampak pada kemampuan ibu-ibu untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anaknya.

"Kami katakan, besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak," tutur Mahfud.

Sebelumnya, Mahfud merasa prihatin atas kondisi moral dan etika generasi muda. Keprihatinannya itu disampaikan di acara diskusi bertajuk "Tabrak Prof" yang digelar di Bento Kopi, Sukarame, Bandar Lampung, Kamis, 25 Januari 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat