PIKIRAN RAKYAT - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran buka suara menanggapi munculnya gerakan Salam 4 Jari di media sosial. Gerakan ini pertama kali digaungkan oleh aktivis bernama John Muhammad yang bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya pilpres satu putaran, seperti yang diharapkan Prabowo-Gibran.
Direktur juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui fenomena Salam 4 Jari yang beredar di media sosial. Namun dia tidak khawatir karena gerakan tersebut dinilai tidak akan berdampak pada Prabowo-Gibran.
"Itu bebas-bebas saja, nggak ada pengaruhnya untuk TKN Prabowo-Gibran dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap elektabilitas. Malah TKN kami berharap Pemilu ini harus menjadi proses pendidikan politik yang baik," kata Viva Yoga.
Para TKN berkomitmen untuk terus memperjuangkan Paslon 02, dan Viva Yoga menyatakan bahwa TKN tidak akan melaporkan gerakan Salam 4 Jari ke Bawaslu, karena dianggap tidak berpengaruh.
"Kalau soal pelanggaran aturan, silahkan Bawaslu menanggapi. TKN tidak akan mengajukan bahwa itu pelanggaran atau tidak," tutur Viva Yoga.
Apa itu Gerakan Salam 4 Jari?
Aktivis sekaligus pelopor gerakan Salam 4 Jari, John Muhammad mengatakan gerakan ini bertujuan untuk mengarahkan pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan agar memilih paslon 01, Anies Baswedan-Cak Imin dan paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
John Muhammad berharap gerakan ini dapat mengurangi potensi terjadinya pilpres satu putaran, yang diharapkan kubu Prabowo-Gibran. Dia menyatakan bahwa gerakan ini terinspirasi dari pengalaman serupa di Brasil.
"Saya mewakili kelompok orang yang tidak menginginkan 02 menang. Jadi, perlu ada koalisinya. Mengapa empat jari? Karena 01 ditambah 03. Tapi empat jari juga punya makna, kita membela demokrasi," ucap John Muhammad.
Dalam penuturannya, John mengatakan bahwa gerakan itu terinspirasi dari gerakan serupa yang pernah dilakukan di Brasil menjelang pemilihan presiden, ketika Luiz Inacio Lula da Silva menang setelah partai-partai di Brasil bersatu melawan calon petahana alias incumbent.