kievskiy.org

Giliran Unpad Kritik Presiden Jokowi Lewat Seruan Padjadjaran

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /POOL via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Seiring dengan langkah serupa di berbagai kampus, sivitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad), yang terdiri dari guru besar, dosen, dan mahasiswa, akan menyampaikan pernyataan sikap yang memuat kritik terhadap Presiden Joko Widodo.

Pernyataan sikap berjudul "Seruan Padjadjaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat" akan dibacakan di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 3 Februari 2023.

"Ada pernyataan sikap dari sivitas akademika," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unpad, Mohamad Haikal Febriansyah, saat dikonfirmasi pada Jumat, 2 Februari 2023.

Dalam salinan teks yang diterima oleh Pikiran-rakyat.com, sivitas akademika Unpad mengangkat isu-isu kritis terkait menurunnya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Jokowi. Mereka menyoroti penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK), pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan proses penyusunan Omnibus Law yang dianggap kurang melibatkan partisipasi publik.

Selain itu, dalam pernyataan tersebut, mereka juga mengecam praktik nepotisme, dukungan politisasi dari Presiden, dan politisasi bantuan sosial (bansos) untuk mencapai dukungan politik, yang dianggap sebagai puncak dari kurangnya perhatian terhadap kualitas institusi dalam proses pembangunan kontemporer di Indonesia.

Baca Juga: Mahfud Mundur Dianggap Jadi 'Jalan' Kematian Demokrasi Kabinet Jokowi

Tidak Ada Tendensi Politik

Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran (Unpad), Susi Dwi Harijanti, menegaskan bahwa kegiatan pembacaan 'Seruan Padjadjaran' yang akan digelar di Kampus Unpad Dipatiukur pada Sabtu, 3 Februari 2024, tidak memiliki tendensi politik tertentu.

Seruan tersebut, yang akan dibacakan oleh guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni Unpad, dirancang untuk mengkritisi situasi sosial, politik, ekonomi, dan hukum dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun seruan ini berkaitan dengan isu-isu kebijakan pemerintahan, Susi Dwi Harijanti menegaskan bahwa kegiatan tersebut bersifat akademik dan tidak terafiliasi dengan politik apapun.

"Saya sama sekali berkeberatan kalau ada yang mengatakan ini terkait dengan gerakan politik tertentu, nggak ada itu. Sama sekali nggak ada. Saya akan bantah itu," tegas Susi saat dikonfirmasi pada Jumat, 2 Februari 2024.

Sebagai kaum intelektual, Susi menekankan netralitas pihaknya dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Naskah seruan yang akan dibacakan merupakan hasil dari kolaborasi sejumlah guru besar dan dosen dari berbagai fakultas di Unpad.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat