PIKIRAN RAKYAT – Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menuding Erick Thohir enggan mengeluarkan surat pemberhentiannya dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina. Akibat belum dikeluarkannya surat tersebut, Ahok belum bisa ikut berkampanye dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Arya menegaskan Ahok bisa langsung berkampanye setelah memutuskan mengundurkan diri. Untuk itu, dia meminta Ahok tidak berspekulasi.
"Enggak usah dibuat ribet karena sebenarnya ketika dia mengundurkan diri pada tanggal tersebut, dia langsung berhenti sebagai komisaris," kata Arya, Kamis, 8 Februari 2024.
Arya mengatakan Erick tidak pernah terpikir untuk menahan surat pemberhentian Ahok. Tidak ada hal spesial dari Ahok yang membuat Erick mencegah Ahok berkampanye.
"Enggak ada yang spesial bahwa Pak Ahok ditahan suratnya, enggak ada urusan. Silakan saja Pak Ahok mau kampanye," ujarnya.
Arya tidak ingin surat pemberhentian Ahok dijadikan alasan untuk tidak ikut kampanye akbar bersama paslon yang didukungnya.
"Enggak harus gimana-gimana, ini kan enggak spesial banget. Orang enggak perlu surat Pak Erick langsung bisa kampanye, beliau otomatis juga jadi komisaris," kata Arya.
Ahok: Surat Pemberhentian Jadi Alasan Tak Bisa Kampanye
Hingga saat ini, Ahok mengaku belum diizinkan untuk mengkampanyekan Ganjar-Mahfud lantaran belum mendapat surat pemberhentian dari Erick Thohir sebagai komisaris di salah satu BUMN.
“Saya belum boleh berkampanye. Ini saya jelasin peraturan BUMN. Saya kan taat konstitusi, bukan konstituen. Makanya, kadang-kadang orang suka marah sama saya,” kata Ahok dalam acara bertajuk ‘Ahok is Back’ di Warunk Wow, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Februari 2024.