kievskiy.org

Rapor Merah Pelanggaran HAM Berat Prabowo Subianto

Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Nama capres 02 Prabowo Subianto tak hilang dari catatan hitam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kasus penculikan dan penghilangan orang secara paksa pada 1997-1998. Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai terlibat dalam kasus itu. Isu tersebut muncul sejak lama, bukan cuma saat pemilu saja, Prabowo diduga terlibat kasus Tim Mawar—tim yang menculik aktivis pro reformasi—yang terjadi dua bulan sebelum Orde Baru runtuh.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut, dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Gerindra itu diperkuat dengan pernyataan Budiman Sudjatmiko.

"Pernyataan Budiman tersebut menjadi informasi yang sangat penting untuk ditindaklanjuti, mengingat hal ini akan mendukung upaya penuntasan kasus penculikan dan penghilangan paksa yang hingga hari ini tidak kunjung menemui titik kejelasan. Penting dicatat, penyelesaian kasus penculikan dan penghilangan paksa 1997/1998 jauh dari kata selesa," kata KontraS dalam situs webnya, diakses 10 Februari 2024.

KontraS juga mengungkapkan, hingga kini masih ada 13 orang aktivis yang masih hilang. "Sehingga sepanjang mereka belum ada kejelasan di mana dan bagaimana kondisinya, maka kasus penculikan dan penghilangan orang secara paksa belum bisa dianggap selesai."

Narasi Prabowo sebagai penculik sempat beredar di beberapa kota pada awal Januari 2024. Adalah koran Achtung, koran gelap yang mendadak menjadi sorotan usai menampilkan capres 02 disertai narasi "Inilah Penculik Aktivis 98."

Kasus penghilangan orang secara paksa pada 1997-1998 bahkan diakui Presiden Joko Widodo sebagai 12 pelanggaran HAM berat. Namun, dalam pernyataannya, Jokowi tak menyebutkan secara detail siapa yang terlibat dalam penculikan yang terjadi.

Pada 2019, politikus senior Agum Gumelar menyebutkan, Prabowo terbukti bersalah melakukan pelanggaran HAM berat. Dia mengaku mengetahui di mana korban penculikan 1998 berada, lantaran mendapat informasi dari anak buahnya.

Tagar #AsalBukanPrabowo sempat menggema di media sosial. Banyak netizen yang tak ingin Indonesia dipimpin Prabowo Subianto lantaran rekam jejaknya.

Aktivis HAM Suciwati secara konsisten menolak keras capres-cawapres yang dia anggap sebagai pelaku pelanggaran HAM berat. "Kita dari dulu memang melawan. Enggak perlu khawatir soal digunakan untuk politik. Kita memang konsisten menolak Prabowo. Siapa pun, bahkan. Bukan hanya Prabowo tapi semua capres-cawapres pelaku pelanggaran HAM," katanya saat peringatan 17 Tahun Kamisan di depan Istana Merdeka, Kamis, 18 Januari 2024, seperti dilaporkan BBC News Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat