kievskiy.org

Bawaslu Jawab Kritik 'Dirty Vote': Terima Kasih Lho, Kami Siap Tanggung Jawab

Potret Jokowi 'diabaikan' 3 ahli Hukum Tata Negara dalam film Dirty Vote.
Potret Jokowi 'diabaikan' 3 ahli Hukum Tata Negara dalam film Dirty Vote. /YouTube Dirty Vote

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty meenyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pembuat film dokumenter "Dirty Vote", atas kritikan yang salah satunya diberikan bagi mereka.

Lolly mengaku bahwa dirinya telah menonton film dokumenter tersebut sampai tuntas. Dia juga menyadari Bawaslu dapat kritikan, tepatnya pada menit ke-57. Di sana, Bawaslu dinilai inkompeten selama menjadi pengawas Pemilu 2024.

"Terima kasih loh. Berarti kami dikritik. Nah, kritik itu bagi Bawaslu, hal yang memang harus kami dengar, ya, supaya meningkatkan kualitas kerja Bawaslu," kata Lolly, di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.

"Paling tidak kritik terhadap Bawaslu itu, menit ke-57. Menit ke-57 itu bikin saya gini 'oh iya ya berarti ada hal yang belum tersampaikan ke publik dengan baik, yang itu harusnya clear (jelas) di publik, tetapi ternyata enggak clear di publik'. Itu kan jadi autokritik buat Bawaslu," ujarnya lagi.

Untuk merespons isi dari film dokumenter tersebut, ia memastikan bahwa Bawaslu sudah melakukan langkah taktis. Ia mengisyaratkan ada hal yang mesti dijelaskan ulang kepada publik secara komprehensif, agar tak ada lagi kesalahpahaman dan celah untuk dimaknai keliru.

"Maka apa langkah taktis yang kami lakukan? Saya langsung komunikasi dengan teman-teman humas memastikan supaya informasinya lebih masif tersampaikan," tuturnya.

Lolly lantas meluruskan kasus pembagian susu di hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) Jakarta, yang dinilai tak ditangani dengan baik dalam film dokumenter "Dirty Vote". Sebaliknya, kata Lolly, Bawaslu justru sudah selesai membereskannya sesuai regulasi yang ada.

"Secara kelembagaan, Bawaslu sudah menangani perkara ini, sehingga kami tentu siap untuk mempertanggungjawabkan langkah yang sudah dilakukan Bawaslu. Akan tetapi, penilaian tentu milik publik, ya. Tidak ada Bawaslu kemudian membatasi pandangan publik, tidak ada, malah dipersilakan," ujar dia.

Baca Juga: Dirty Vote Hilang dari Pencarian YouTube, Cuma Ada Video Nonton Bareng dan Berita Media Arustama

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat