kievskiy.org

Sulit Berharap pada Prabowo-Gibran, Publik Harus Bangun Kekuatan Jadi Oposisi

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024.
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. /Antara/Dhemas Reviyanto

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim buka suara ihwal pandangannya terhadap capres 02 Prabowo Subianto. Menurutnya, selama ini dialog komunitas pers dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu tak berjalan baik, termasuk saat Pemilu 2019 saat Prabowo kerap merasa tak nyaman dengan pemberitaan yang ada.

Sasmito juga menyorot Prabowo-Gibran yang tidak menghadiri langsung acara Deklarasi Kemerdekaan Pers yang diadakan Dewan Pers, Sabtu, 10 Februari 2024. Paslon 02 cuma diwakili Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Bila Prabowo menjadi presiden, tuturnya, komunitas pers harus solid dan menjalankan fungsinya dengan baik sebagai 'anjing penjaga' bagi publik. "Tanpa soliditas dari teman-teman pers, rasanya akan sulit kita berharap pada pasangan Prabowo Gibran. Saya lebih berharap ke teman-teman media sendiri daripada harus berharap ke Prabowo," ucap dia.

Publik juga dinilai harus mendukung pers guna memastikan pemerintah tak melakukan kontrol berlebih yang akan mengembalikan situasi ke era Orde Baru.

"Tidak ada cara lain, publik harus membangun kekuatan menjadi oposisi dan pers harus independen agar bisa melakukan fungsi kontrol terhadap pemerintah dan lembaga lain," katanya, seperti dilaporkan BBC News Indonesia.

Tak usah khawatir

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024.

Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, menilai bahwa masyarakat tidak perlu ada yang mengkhawatirkan kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan masalah-masalah hak asasi manusia (HAM) di bawah kepemimpinan Prabowo.

"Tidak usah terlalu curiga dengan Prabowo-Gibran. Tidak usah takut. Selama ini toh pers bebas dan bertanggung jawab, kan?" ucap dia, "ada Undang-Undang Kebebasan Pers, Undang-Undang ITE. Prabowo-Gibran kan menjalankan Undang-Undang. Jangan takut kemudian nanti ada perubahan pemerintah menjadi otoriter, pemerintah menjadi restriktif."

Sementara ihwal kebebasan berekspresi, dia mempersilakan masyarakat untuk berdemonstrasi dengan bertanggung jawab.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat