PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya menerima laporan ada 13 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal pada Pemilu 2024. Menurutnya, angka tersebut jauh berkurang dibandingkan Pemilu 2019 dengan jumlah 100 petugas KPPS yang meninggal.
Menurut Budi, menurunnya jumlah petugas yang meninggal di Pemilu 2024 menunjukkan bahwa petugas KPPS sudah memahami soal risiko kesehatan yang akan dihadapi selama bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Memang dibandingkan tahun-tahun lalu yang di atas 100, ini menurun jauh. Jadi kita merasa bahwa sudah lebih pahamlah masyarakat kalau kerjanya jangan terlalu dipaksa," kata Budi Gunadi saat mengunjungi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.
Lebih lanjut, Budi menuturkan rata-rata petugas KPPS yang meninggal memiliki penyakit komorbid seperti darah tinggi, gula, dan diabetes. Ke depannya, kata dia, pemerintah menginginkan tidak ada lagi petugas KPPS yang meninggal.
“Ke depannya kita pengen kalau bisa nol (petugas KPPS meninggal). Tapi dari 100 kita turun ke 13, Apa yang kita bisa perbaiki? Rata-rata tuh mereka punya komorbid, darah tinggi, gula, diabetes,” tutur Budi.
Budi menyampaikan ke depannya Kementerian Kesehatan akan melakukan skrining kesehatan bagi calon petugas KPPS, misalnya mengecek tekanan darah tinggi dan kadar gula dalam tubuh.
“Mungkin yang ingin kita mau lakukan nanti sebelum jadi anggota KPPS kita screening dulu periksa tekanan darah tinggi sama gula, kan relatif mudah. Penyebabnya itu dua biasanya. Kita mau lakukan skrining agar kalau bisa nol (petugas KPPS yang meninggal),” ujar Budi.
Budi menyebut sejauh ini jumlah petugas KPPS yang meninggal sebanyak 13 orang.
“Sekarang masih 13 (petugas KPPS meninggal)” ucapnya.