PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani turut mengomentari prinsip PDIP yang ingin tetap berada di jalur oposisi, apabila bukan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Ia mengatakan akan tetap menghormati keputusan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Meski demikian, Ahmad Muzani mengungkit keinginan Prabowo Subianto untuk merangul semua pihak.
"Kami menghormati, tetapi sekali lagi keinginan Pak Prabowo untuk merangkul semua kekuatan tetap akan kami lakukan," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Ia menjelaskan bahwa usai suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tercatat unggul dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pihaknya pun mulai menjalin komunikasi dengan partai lawan di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai upaya untuk merangkul.
Baca Juga: Anies ke Prabowo yang Janji Rangkul Semua Unsur: Penghitungan Belum Selesai, Tuntaskan Satu-satu
"Komunikasi kami dengan partai-partai di luar koalisi sudah mulai terjalin, meskipun baru tahap awal dan komunikasi itu insya Allah akan terus kita lakukan," ujarnya.
Sejumlah petinggi partai politik di luar koalisi pun sudah dijadwalkan untuk bertemu dengan Prabowo Subianto.
"Beliau belum ngomong detail, tapi ada rencana itu, (bertemu) dari 01 dan 03," ucapnya.
Pernyataan PDIP Soal Oposisi
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya akan berjuang sebagai oposisi, baik di luar pemerintahan maupun parlemen untuk melaksanakan tugas check and balance. Hasto mengingatkan bahwa ini bukan pertama kalinya PDIP berada di jalur oposisi.
Menilik lagi ke belakang, setelah Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 lalu, PDIP juga berada di jalur oposisi.