PIKIRAN RAKYAT – Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) merespons hasil hitung cepat (quick count) yang menempatkan paslon 02 Prabowo-Gibran pemenang Pilpres 2024.
Ketua Dewan Pakar TImnas AMIN Hamdan Zoelva menyatakan bahwa hasil quick count dari berbagai lembaga survei bukan merupakan data valid menurut hukum yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan hasil pemilu presiden (Pilpres).
Oleh karena itu, Hamdan mengingatkan kepada semua pihak, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk tidak menjadikan hasil hitung cepat sebagai basis atau rujukan dalam penghitungan riil atau real count.
"Jangan sampai bahwa quick count nanti menjadi patokan dalam mengisi, dalam rangka rekapitulasi manual," kata Hamdan dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024.
Baca Juga: Alasan Masyarakat Coblos Komeng pada Pemilu 2024: Dia adalah Mockingjay Kami
Hamdan lantas meminta seluruh pihak untuk menjaga agar hasil hitung cepat tak dijadikan rujukan dalam menentukan pemenang Pilpres 2024, dengan beberapa pengubahan data dalam rekapitulasi manual oleh KPU.
Menurut dia, hanya hasil real count yang sedang berproses di KPU yang paling valid menurut hukum untuk jadi pegangan dalam menentukan perolehan suara tiap paslon. Oleh karena itu, kata dia, terlalu dini adanya pihak-pihak yang menyimpulkan bahwa suara paslon tertentu mencapai angka tertinggi hingga merayakan kemenangan.
"Kita harus hormati proses rekapitulasi yang dilakukan KPU secara berjenjang," ucapnya, dikutip dari Antara, Sabtu, 17 Februari 2024.
Hasil hitung cepat KPU Sabtu 17 Februari 2024
Berdasarkan situs resmi KPU, hingga Sabtu pukul 13.44 WIB, perolehan suara Pilpres 2024 masih menempatkan paslon Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan suara mencapai 57,48 persen atau setara dengan 46.859.104 suara.