kievskiy.org

AHY Nilai Pemenang Pilpres 2024 Sudah Terbaca, Minta Kubu Anies dan Ganjar Move On

Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Antara/Hafidz Mubarak A

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  yakin bahwa paslon yang akan menang pada Pilpres 2024 sudah terlihat, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih dalam tahap penghitungan suara.

"Saya punya keyakinan, walaupun sekarang masih penghitungan sementara, tapi yang jelas sudah bisa terbaca siapa yang menjadi pemenang Pemilu," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Kamis, 22 Februari 2024.

Berdasarkan hasil real count KPU sejauh ini, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengantongi jumlah perolehan suara terbanyak dibanding paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Terkait dengan hak angket kepada DPR yang diusulkan oleh Ganjar Pranowo dan disambut baik oleh Anies Baswedan mengenai kecurangan Pemilu 2024, AHY pun mengajak kubu keduanya untuk segera move on.

Baca Juga: Partai Ummat Tuding Algoritma Sirekap Didesain untuk Jegal Partai Baru Peserta Pemilu 2024

Sebab, ia menilai tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintahan selama lima hingga sepuluh tahun ke depan lebih kompleks. Ia pun mengajak adanya rekonsiliasi bangsa dan berharap bisa memberikan ruang untuk demokrasi.

Meski demikian, AHY menilai mekanisme penggunaan hak angket oleh DPR terkait dugaan kecurangan Pemilu itu merupakan hak partai politik dan hak warga negara. Namun, ia enggan terjebak di dalamnya.

"Tetapi saya tidak ingin terjebak kita terlalu carut marut dalam isu-isu semacam itu karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan," ujarnya.

AHY Singgung Soal Prasangka

Dalam kesempatan yang sama, AHY menyelipkan pesan untuk seluruh pihak agar dapat menghormati segala proses Pemilu yang masih berlangsung. Ia berharap masyarakat tidak memiliki prasangka terkait dugaan kecurangan pesta demokrasi.

"Yang jelas kita tidak usah 'prejudice' soal kecurangan dan sebagainya. Saya tahu ini adalah bagian ekspresi dari berbagai kalangan pasca penghitungan suara. Itu wajar," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat