kievskiy.org

Universitas Pancasila Bantah Tudingan Pelecehan Mencuat Saat Pemilihan Rektor Terbaru

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /Pixabay/RosZie

PIKIRAN RAKYAT - Kasus dugaan pelecehan seksual yang menyoroti rektor nonaktif Universitas Pancasila, ETH (72), terjadi ketika universitas tersebut sedang menggelar pemilihan rektor baru. ETH dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap staf kampusnya bernama RZ (42).

Saat ini Universitas Pancasila (UP) sedang menggelar seleksi pemilihan rektor baru untuk masa bakti 2024-2028. Pendaftaran tersebut akan dibuka pada 1 Februari hingga 1 Maret 2024.

Banyak anggapan, kasus pelecehan seksual yang dilakukan ETH ini mencuat berkaitan dengan pemilihan rektor baru UP.

Akibat dari kasus ini, ETH kemudian dicopot dari jabatannya. Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) kemudian menunjuk Sri Widyastuti sebagai Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh ETH.

Spanduk pemilihan rektor baru Universitas Pancasila (2024-2028), di Jalan Lenteng Agung Raya, Jagakarta, Jakarta Selatan.
Spanduk pemilihan rektor baru Universitas Pancasila (2024-2028), di Jalan Lenteng Agung Raya, Jagakarta, Jakarta Selatan.

Di satu sisi, Plt rektor Universitas Pancasila menyangkal bahwa kasus pelecehan seksual ETH ini berkaitan dengan pemilihan rektor.

“Tidak ada hubungannnya dengan pemilihan rektor baru (UP), enggak ada sama sekali,” katanya.

“Enggak ada hubungannya, tapi waktunya pas aja. Tidak ada niatan sama sekali untuk mengganggu proses pemilihan rektor," ujarnya menambahkan.

Siap ambil langkah tegas

Selain itu, dia juga berkomitmen untuk mengambil langkah tegas terhadap setiap insiden kekerasan seksual yang terjadi di UP.

Dia meyakinkan bahwa tidak akan ada lagi insiden serupa yang terjadi di masa mendatang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat