kievskiy.org

Kilas Balik Prabowo Tolak Hasil Pilpres 2014 dan 2019, Kalah dari Jokowi: Penuh Kecurangan

JOKO Widodo dan Prabowo berjabat tangan seusai mengikuti debat Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Februari 2019.*/ANTARA
JOKO Widodo dan Prabowo berjabat tangan seusai mengikuti debat Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Februari 2019.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Sekarang berada di atas angin karena hasil penghitungan suara menyatakan dia unggul dalam Pilpres 2024, Prabowo Subianto pernah mengalami tiga kali kekalahan. Dua di antaranya melawan orang yang sama, Jokowi.

Kekalahan pertamanya terjadi pada Pilpres 2009 kala dia menjadi Cawapres Megawati Soekarnoputri. Keduanya dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono.

Kekalahan kedua terjadi pada Pilpres 2014 kala dia berpasangan dengan Hatta Rajasa. Mereka dikalahkan Jokowi-Jusuf Kalla yang memperoleh suara sebesar 53,15 persen.

Begitu juga dengan kekalahan ketiganya, Prabowo Subianto lagi-lagi harus mengakui keunggulan Jokowi yang berpasangan Ma'ruf Amin dan berhasil meraih 55,50 persen suara. Sedangkan dia dan Sandiaga Uno meraih 44,50 persen suara.

Menolak Hasil Pilpres 2014 dan Gugat ke MK

Dua kali kalah melawan Jokowi, dua kali pula Prabowo Subianto menolak hasil Pilpres. Penolakan dilayangkan sejak pertama kali dia melawan Jokowi pada Pilpres 2014.

Kala itu, Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan kemenangan dan sujud syukur. Padahal, hasil penghitungan cepat dari beberapa lembaga menyatakan bahwa keunggulan dipegang Jokowi-JK. Namun bertempat di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dia beserta para pendukungnya justru menyatakan diri sebagai pemenang.

“Saudara-saudara sekalian, sebangsa setanah air, teman-teman media, kami dari Koalisi Merah Putih memantau dan mengumpulkan keterangan yang masuk dari quick count sejumlah lembaga survei dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan. Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia,” tuturnya.

Setelah itu, Prabowo Subianto dan pendukungnya melakukan sujud syukur selama kira-kira 7 detik. Kemudian, disambung dengan gema takbir dan nyanyian lagu “Prabowo Presidenku” serta yel-yel kemenangan.

Akan tetapi, tiga belas hari setelah Pilpres 2014 digelar, KPU menggelar rapat pleno penghitungan suara. Hasilnya Jokowi-JK keluar sebagai pemenang setelah unggul di 23 provinsi dan luar negeri dengan total suara sebesar 70.997.851 (53,15 persen).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat