PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan suara PSI (Partai Solidaritas Indonesia) di Pileg (Pemilihan Legilatif) merupakan hal yang masih jadi sorotan di Pemilu 2024. Dengan itu, banyak pengamat yang mengomentari hal ini.
Salah satunya yakni, Boni Hargens, pengamat poitik yang menyebut bahwa kenaikan suara PSI ada dalam fase sejarah dan merupakan hal yang masuk akal, terlepas dari banyaknya kecurigaan atas melonjaknya suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu.
Publik diketahui memang banyak yang mempertanyakan kenaikan suara PSI di KPU untuk Pileg DPR RI, bahkan beberapa ada yang membandingkan perbedaan suara antara TPS dan KPU sehingga muncul kecurigaan terkait penggelembungan suara.
Meski begitu, hingga saat ini masih banyak yang mewajarkan kenaikan suara PSI, mengingat partai ini kini banyak disorot, terutama oleh anak muda karena Ketua Umun partai PSI sendiri datang dari kalangan muda.
Baca Juga: PSI Minta Ada Fraksi Threshold, Anggota DPR: Tak Ada Dasar Hukum
Boni Hargens pun menilai bahwa PSI sudah wajar mendapat kenaikan suara, karena banyak publik yang mencari wadah baru untuk memajukan pemerintahan karena mulai hilang kepercayaan pada partai lama yang mendominasi.
Ia juga menilai, publik merasakan tidak adanya perubahan selama ini dengan kehadiran wadah lama, sehingga banyak pemilih yang akhirnya memberi kesempatan untuk wadah baru berjaya dan masuk parlemen demi perubahan.
"Orang mengejar perubahan, menuntut adanya perubahan. Bukan dalam hal-hal fisik saja, melainkan paradigma pembangunan," ucapnya.
Boni Hargens menilai bahwa banyak pemilih muda yang akhirnya tergiur dengan misi dan visi PSI yang menjanjikan politik baru sebagai bentuk perubahan kebijakan pemerintah yang lebih baik lagi.