kievskiy.org

DPR Tak Setuju Sidang Isbat Ditiadakan: Ini Bukan Sekadar Seremonial

Ilustrasi sidang isbat.
Ilustrasi sidang isbat. /Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi.

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi merespons usul yang diberikan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti terkait peniadaan sidang isbat untuk Ramadhan maupun Idul Fitri 2024.

Kahfi memahami asas yang melatari usul tersebut hingga diajukan oleh Muhammadiyah. Dia juga menganggap ide tersebut sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam pembentukan kebijakan publik.

"Saya memahami usulan dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, untuk tidak mengadakan sidang isbat penentuan Idul Fitri tahun ini," ujar dia.

Akan tetapi, Kahfi pribadi tidak setuju apabila sidang isbat ditiadakan.

Meski berdasarkan pemantauan, hilal diperkirakan akan terlihat jelas di akhir bulan Ramadhan, Ketua Komisi VIII itu menilai sidang isbat merupakan sarana penting untuk umat yang menggunakan metode rukyah agar lebih yakin dengan ketentuan tersebut.

"Sidang ini sangat penting sebagai ruang bagi masyarakat yang mengikuti metode rukyah, yang meyakini keabsahan melihat bulan secara langsung sebagai penentu awal bulan Hijriyah, berbanding dengan metode hisab yang lebih mengandalkan perhitungan astronomis," ujarnya.

Lebih dari teknis, sidang isbat juga dipercaya dapat menjadi wadah bagi sesama umat Muslim untuk bersilaturahmi dan memperkuat persatuan jelang bulan suci Ramadhan.

"Ini karena sidang isbat bukan sekadar seremonial, melainkan juga merupakan momen penting untuk memperkuat silaturahmi dan persatuan di antara umat Islam menjelang Ramadan dan Idul Fitri," katanya.

Usul Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri 2024 tidak perlu digelar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat