kievskiy.org

Oposisi Seharga Menteri, Ulti Politik dengan Damage Tinggi

Ilustrasi oposisi. Bagaimana peran oposisi dalam demokrasi hari ini?
Ilustrasi oposisi. Bagaimana peran oposisi dalam demokrasi hari ini? /Pixabay/ha11ok

PIKIRAN RAKYAT - Selain Pemilu 2024, Pilpres 2019 menyuguhkan kejutan. Setelah panasnya 'medan pertempuran' antara dua paslon kala itu, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, hingga berimbas pada kubu pendukung masing-masing, Prabowo justru menerima kala diminta membantu kabinet Jokowi.

Kalah dari Jokowi tak membuat Prabowo berkecil hati. Dia justru membantu Jokowi, sosok yang dua kali bertarung dengannya di pemilihan presiden.

"Saya diminta membantu beliau (Jokowi) di bidang pertahanan. Jadi, beliau tadi memberikan pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan," kata Prabowo, 21 Oktober 2019.

Tak sedikit pendukung yang kecewa dengan keputusan Prabowo masuk ke kabinet untuk membantu Jokowi. Namun, bukan cuma Prabowo yang dimintai tolong, Sandiaga Uno juga.

Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu diminta menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Dia pun dilantik pada 23 Desember 2020, menggantikan Wishnutama Kusubandio yang dilantik pada Oktober 2019.

Waktu bergulir, Jokowi kembali mendekap pihak yang selama ini menjadi oposisi dan kerap melontarkan kritik tajam. Sepekan setelah Pemilu 2024, giliran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Hadi Tjahjanto yang dilantik menjadi Menko Polhukam.

Padahal, sebelumnya anak pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu getol mengkritik pemerintahan Jokowi. "Sementara itu, ketika ekonomi tumbuh rendah, yang meroket justru utang kita, baik utang pemerintah maupun BUMN," ujarnya dalam pidato politik yang disiarkan kanal YouTube Partai Demokrat, Jumat, 14 Juli 2023.

Setelah dilantik, sikap AHY bak berbalik 180 derajat, tak sungkan memuji Jokowi. "Walaupun baru satu hari bisa berkegiatan bersama Presiden Jokowi, saya bisa merasakan langsung bahwa beliau ingin secara maksimal menggunakan waktunya untuk menyentuh langsung masyarakat."

Pengamat politik Universitas Jember Dr. M. Iqbal bilang, jabatan Menteri ATR/BPN itu sebagai reward. "Pemberian hadiah kursi menteri itu bisa saja bertujuan dua hal. Pertama, agar Partai Demokrat bisa memperkuat komposisi kursi parlemen mangadang bola hak angket Pemilu 2024 yang tengah diwacanakan kubu TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar)," kata dia, 22 Februari 2024, seperti dilaporkan BBC News Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat